Kamis, 18 Desember 2008

ANGGRAENI APRIYANTI K2C004138

ANALISIS USAHA NELAYAN DENGAN MULTIGEAR JARING CUMI DAN PANCING DI PPI BAJOMULYO JUWANA, PATI

Anggraeni Apriyanti1, Ismail2 dan Sardiyatmo2
anggraeniapriyanti24@gmail.com

ABSTRAK

Produksi perikanan pada sektor penangkapan ikan di Indonesia sebagian besar berasal dari usaha penangkapan berskala kecil atau tradisional dengan menggunakan perahu kecil sehingga jangkauan daerah penangkapannya terbatas dan hasil tangkapannya relatif sedikit. Kabupaten Pati merupakan sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, dimana wilayahnya berbatasan dengan laut dan mengandalkan hasil perikanan. Jaring cumi termasuk salah satu alat tangkap yang terdapat di Kecamatan Juwana, dengan potensi penangkapan ekonomis penting. Alat tangkap ini diklasifikasikan kedalam alat tangkap cast net (jala) yang dioperasikan dengan cara dinaikkan atau di tarik ke atas untuk menangkap ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung tingkat kelayakan usaha penangkapan jaring cumi di PPI Bajomulyo, mengetahui tingkat pendapatan nelayan jaring cumi di PPI Bajomulyo dan mengetahui sistem bagi hasil yang diterapkan pada unit usaha penangkapan dengan alat tangkap jaring cumi di PPI Bajomulyo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan sifat studi kasus, yaitu studi dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail. Studi ini untuk menganalisis tingkat kelayakan usaha dan pendapatan nelayan jaring cumi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi ke lapangan. Materi yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah unit usaha penangkapan multigear dengan jaring cumi dan pancing yang meliputi unit usaha yang berada di wilayah PPI Bajomulyo Juwana, Pati dan unit usaha tersebut masih aktif melakukan usaha penangkapannya. Penelitian ini mengamati analisa kelayakan usaha penangkapan jaring cumi di PPI Bajomulyo, pendapatan yang diperoleh nelayan pada usaha penangkapan jaring cumi per tahun dan sistem bagi hasil yang diterapkan pada usaha penangkapan jaring cumi di PPI Bajomulyo. Analisa kelayakan usaha menunjukkan bahwa usaha penangkapan jaring cumi di PPI Bajomulyo masih layak diusahakan dengan nilai NPV rata-rata sebesar Rp. 336.085.593,2, nilai B/C R rata-rata sebesar 1,236, sedangkan IRR rata-rata sebesar 47,98 % dan nilai PP rata-rata adalah selama 2 tahun 6 bulan, pendapatan yang diperoleh nelayan pada usaha penangkapan jaring cumi per tahun berkisar antara Rp. 312.000.000 – Rp. 448.000.000 dengan rata-rata sebesar Rp. 351.200.000 dan sistem bagi hasil yang diterapkan pada usaha penangkapan jaring cumi di PPI Bajomulyo adalah 50% untuk pemilik kapal dan 50% untuk seluruh anak buah kapal (ABK) termasuk nahkoda.


Kata-kata Kunci: Jaring Cumi, Analisis kelayakan usaha, PPI Bajomulyo Juwana Pati


1Mahasiswa PSP FPIK Undip
2Staf Pengajar PSP FPIK Undip


EFFORT ANALYSIS OF FISHERMAN WITH MULTIGEAR JARING CUMI AND FISHING ROD IN PPI BAJOMULYO JUWANA, PATI

Anggraeni Apriyanti1, Ismail 2 and Sardiyatmo 2
Anggraeniapriyanti24@gmail.com

ABSTRACT
Fishery product at fish catching sector in Indonesia mostly coming from small catching scale or traditional effort by using small boat so the reach catch area is limited and have a few hauling product. Pati is a Sub-Province which located in Central Java, the region limited on sea and rely on fishery product. Jaring cumi is include of the appliance catch in Juwana District, with the important potency economic catch. This appliance catch classified into cast net appliance operated by pulling up to catch the fish. This research aim to calculate elegibility storey level of Jaring cumi catch effort in PPI Bajomulyo, to know the earnings storey level of Jaring cumi fisherman in PPI Bajomulyo and to know the applied sharing holder system that use in catching business unit with Jaring cumi appliance catch in PPI Bajomulyo. The research method that used is descriptive method with case study, that is study by giving all mind to one particular case intensively and detail. This study to analyse elegibility storey level effort and the earnings of Jaring cumi fisherman. The collecting data conducted by observation to field. The items becoming object in this research is catch business unit of multigear with Jaring cumi and fishing rod that covering the business unit reside in region of PPI Bajomulyo Juwana, Pati and the business unit which do the catch effort still active. This research perceive analysis elegibility of Jaring cumi catch effort in PPI Bajomulyo, the earnings of Jaring cumi fisherman catch effort per years and the sharing holder system applied in PPI Bajomulyo. The effort analysis of elegibility indicate that the catch effort of Jaring cumi in PPI Bajomulyo still competent laboured with NPV mean value equal to Rp. 336.085.593,2, of B / CR mean value equal to 1,236, while IRR mean value equal to 47,98 % and PP mean value is during 2 year and 6 months, the earnings of Jaring cumi fisherman catch effort per year range from Rp. 312.000.000 - Rp. 448.000.000 with mean equal to Rp. 351.200.000 and the sharing holder system applied at Jaring cumi catch effort in PPI Bajomulyo is 50% for the ship owner and 50% to all crew including the skipper.


Key Words: Jaring cumi, Effort analysis of elegibility, PPI Bajomulyo Juwana Pati

1 Student of PSP FPIK Undip
2 Staff Instructor Of PSP FPIK Undip

Jumat, 12 Desember 2008

Farah Elalfa Fauziah K2C004160

ANALISA USAHA PERIKANAN BUBU BAMBU DAN BUBU KAWAT
DI KEPULAUAN KARIMUNJAWA KABUPATEN JEPARA.

Farah Elalfa Fauziah1) Imam Triarso2) Pramonowibowo2)

ABSTRAK

Kepulauan Karimunjawa sebagian besar berupa gugusan pulau kecil yang dikelilingi lebih dari 63% terumbu karang sehingga mempunyai kekayaan biota laut, maka diperlukan suatu alat tangkap yang efisien, menguntungkan dari segi ekonomi, serta aman terhadap kondisi alamnya. Dari berbagai jenis alat tangkap yang dipergunakan oleh masyarakat nelayan di Kepulauan Karimunjawa, ada sebagian yang menggunakan alat tangkap bubu kawat dan bubu bambu. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang tingkat kelayakan usaha dari kedua alat tangkap tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan penggunaan alat tangkap bubu bambu dan bubu kawat terhadap aspek teknis, aspek ekonomi dan tingkat kelayakan usaha.

Materi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah unit usaha penangkapan bubu bambu dan bubu kawat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif yang bersifat studi kasus dengan metode accidental random sampling, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survey, observasi. Metode analisa yang digunakan pada aspek teknis yaitu analisa secara deskriptif dan aspek ekonomi dianalisa dengan melihat besarnya modal, biaya, pendapatan dan keuntungan. Serta aspek kelayakan usaha dengan menghitung Marginal Effeciency of Capital (MEC), Total Profit dan Payback Periode (PP). Penguji hipotesa dengan menggunakan independent sample T-Test.

Hasil penelitian didapatkan kesamaan pada aspek teknis dari bubu bambu dan bubu kawat yaitu cara operasi, daerah penangkapan maupun hasil tangkapannya. Hanya material pembuatannya yang membedakan antara keduanya. Berdasarkan dari aspek ekonomi dilihat dari modal, biaya dan pendapatan maka usaha bubu bambu lebih besar daripada bubu kawat. Namun demikian, dilihat dari keuntungan usaha bubu kawat lebih besar daripada bubu bambu. Berdasarkan analisa kelayakan dilihat dari nilai MEC, Total Profit dan Payback Periode maka usaha bubu bambu dan bubu kawat layak dijalankan dengan prioritas utama bubu kawat. Berdasarkan uji statistika disimpulkan terdapat perbedaan yang nyata tentang tingkat Payback Periode pada usaha bubu bambu dan bubu kawat. Sedangkan, nilai MEC dan Total Profit pada unit usaha bubu bambu dan usaha bubu kawat tidak ada perbedaan yang nyata.

Kata Kunci : Bubu Bambu, Bubu Kawat, marginal effeciency of capital (MEC), Total Profit dan Payback Periode (PP)



THE ANALYSIS OF BUBU BAMBU AND BUBU KAWAT FISHERY EXERTION
IN KARIMUNJAWA ISLANDS OF JEPARA REGENCY

Farah Elalfa Fauziah1) Imam Triarso2) Pramonowibowo2)

ABSTRACT

Most of Karimunjawa islands are groups of small islands which surrounded by more than 63% coral reef, which therefore it is rich of sea biota. By this reason, it needs an efficient catcher device which is economically profitable and saves to its natural condition. From the various types of a catcher device which is used by the fisherman society in Karimunjawa islands, there are some of the fishermen who use bubu kawat and bubu bambu catcher device. Therefore, a research about the proper exertion of the two devices is needed to conduct. The aim of this research is to know the influence of the different usage of the bubu kawat and bubu bambu catcher device to the technical aspects, economic aspects and proper exertion levels.

The material which is used in this research is the exertion unit of bubu kawat and bubu bambu catching devices. This research is conducted by using a descriptive method which its nature is as a case study using the accidental random sampling method, while the collecting data is conducting by using the survey and observation method. The analysis method which is used in the technical aspects is a descriptively analysis and in the economic aspects is analyzed by seeing the amount of capital, costs, income, and profit. And the proper exertion aspect is analyzed by calculating the Marginal Efficiency of Capital (MEC), total profit, and Payback Period (PP). The hypothesis examination is conducted by using the independent sample T-Test.

The result of this research shows that there is a similarity in the technical aspects of the bubu kawat and bubu bambu, which is about how they are operated, the catcher area, and the catcher result. There is only the material which differing. Based on the economic aspects which seen from capital, cost and income, hence effort for bigger bubu bambu than bubu kawat. However, seen from advantage of effort for bigger bubu kawat than bubu bambu. Based on elegibility analysis seen from value MEC, Total Profit and Payback Periode hence effort for bubu bambu and bubu kawat it is good to is implemented with main priority of bubu kawat. Based on statistician test is concluded [by] there is a marked difference about level of Payback Periode at effort for bubu bambu and bubu kawat. While, value MEC and Total Profit at bubu bambu business unit and effort for bubu kawat there is no a marked difference.



Key Words: Bubu Bambu, Bubu Kawat, Marginal Efficiency of Capital (MEC), Total Profit and Payback Period (PP)

LIDUATI NABABAN K2C004171

Analisys Optimalized of Fishing Business (a study case)
PT. Perikanan Nusantara Branch Benoa Bali
Liduati Nababan 1), Herry Boesono 2) dan Ismail2)
SUMMARY
PT. Perikanan Nusantara Branch Benoa Bali is the pioneer of thunus fishing business with fishing gear long line in the year 1972. PT. Perikanan Nusantara was established on 27th October 2005. This company is the union of four BUMN (Badan Usaha Milik Negara). They are PT. Usaha Mina (Persero), PT. Tirta Raya Mina (Persero), PT. Perikani (Persero)n and PT. Samodra Besar (Persero). The unity of those companies due to the companies were suffering loss.
The aim of this research is to know the combination of fishing vessel to achieve maximum profit that should have be achieved in the year 2007, and to know the usage of production factors (quantity of crew, operation day, quantity of production, dan operation cost) that still remain or already over the capacity.
Methode applied in this research is survey descriptive methode with study case. Case as an object of the research is optimalized long line fishing business at PT. Perikanan Nusantara Branch Benoa Bali to achieve maximum profit in the year 2007. Analysis methode applied in this research is linear program by using QSB+ (Quantitative System for Business Plus).
Result from optimalized long line fishing at PT. Perikanan Nusantara Branch Benoa Bali in the year 2007 show that maximum profit that should have be achieved amounting to Rp 1,407,950,000.00 by combining three units of fishing vessel 15 GT, eight units of fishing vessel 40 GT, and six units of fishing vessel 60 GT. The remain capacity of production factor for the quantity of crew is 50 people, with operating day in 104 day, and operation budget amounting to Rp356,524,100.00.
The usage of limitation factor that capacity still remain is quantity of crew 25%, for operation day 32%, and operation budget 27%. By using linear program analysis with QSB+ (Quantitative System for Business Plus), profit level of thunus long line fishing business at PT. Perikanan Nusantara Branch Benoa Bali in the year 2007 increased 69%. The profit increasing as the result of optimalized was gaining by reducing two units of fishing vessel 40GT.
Key word : Optimalized, Profit, Combination
Ringkasan
PT. Perikanan Nusantara cabang Benoa (Bali) merupakan perusahaan perintis usaha penangkapan tuna dengan alat tangkap long line pada tahun 1972. PT. Perikanan Nusantara terbentuk pada tanggal 27 Oktober 2005. Perusahaan ini merupakan hasil penggabungan dari empat BUMN yaitu PT. Usaha Mina (Persero), PT. Tirta Raya Mina (Persero), PT. Perikani (Persero) dan PT. Perikanan Samodra Besar (Persero). Penggabungan perusahaan ini disebabkan karena perusahaan terus mengalami kerugian.
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kombinasi pengoperasian kapal untuk mencapai keuntungan maksimum yang seharusnya dapat diperoleh perusahaan pada tahun 2007, dan mengetahui penggunaan faktor-faktor produksi (jumlah ABK, hari operasi, jumlah produksi dan biaya operasi) yang masih terdapat sisa atau yang sudah melebihi dari kapasitas.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian deskriptif survei yang bersifat studi kasus. Kasus yang menjadi obyek penelitian yaitu optimalisasi usaha penangkapan tuna long line PT. Perikanan Nusantara Cabang Benoa, Bali untuk mencapai keuntungan maksimum pada tahun 2007. Metode analisis yang digunakan yaitu program linier dengan menggunakan QSB+ (Quantitative System for Business Plus).
Dari hasil analisis optimalisasi usaha penangkapan tuna long line milik PT. Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Benoa pada tahun 2007 diperoleh bahwa keuntungan maksimum yang seharusnya dapat dicapai yaitu sebesar Rp1.407.950.000 dengan mengkombinasikan pengoperasian kapal 15 GT sebanyak 3 unit, kapal 40 GT sebanyak 8 unit dan kapal 60 GT sebanyak 6 unit. Sisa kapasitas faktor produksi yang masih ada yaitu jumlah ABK sebesar 50 orang, hari operasi sebesar 104 hari dan anggaran operasi sebesar Rp 356.524.100.
Penggunaan faktor pembatas yang masih terdapat sisa kapasitas yaitu jumlah ABK, hari operasi dan jumlah produksi. Besarnya sisa kapasitas yaitu untuk jumlah ABK 25% , untuk hari operasi 32% dan untuk biaya operasi 27%. Dengan menggunakan analisis program linier dengan QSB+ (Quantitative System for Business Plus), tingkat keuntungan dari usaha penangkapan tuna long line milik PT. Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Benoa Bali pada tahun 2007 meningkat 69 %. Peningkatan keuntungan hasil optimalisasi diperoleh dengan mengurangi pengoperasian kapal 40 GT sebanyak 2 unit kapal.
Kata kunci : Optimalisasi, Keuntungan, Kombinasi

1) Mahasiswa PS PSP Undip (Liduati_nababan@yahoo.com)
Staf pengajar FPIK Undip

Rabu, 12 November 2008

Arya Tri Apriliawan K2C004144

PENGGUNAAN BUBU BUTON BERPENUTUP SEBAGAI SHELTER
PADA HABITAT YANG BERBEDA DI PERAIRAN PULAU SERUNI KARIMUNJAWA

Arya Tri Apriliawan1), Asriyanto2) dan Pramonowibowo2)

ABSTRAK

Pulau Seruni merupakan salah satu dari 27 pulau di kepulauan Karimunjawa. Sumberdaya ikan karang di perairan tersebut dimanfaatkan rata-rata sebesar 3 kg/bubu setiap 2 hari. Bubu jenis alat perangkap yang pasif dan selektif di dasar perairan. Karena bersifat pasif maka ada jenis bubu yang menggunakan penutup berupa karang sebagai kamuflase untuk tempat berlindung. Alternatif yang digunakan sebagai pengganti karang dapat berupa anyaman daun kelapa (welit) dan bunga kelapa (manggar). Bubu Buton dapat dioperasikan pada habitat lamun dan karang yang mempunyai produktifitas yang sangat tinggi. Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Seruni. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh perbedaan penggunaan penutup, habitat, dan ada tidaknya pengaruh interaksi antara faktor penutup dan habitat yang digunakan terhadap jumlah hasil tangkapan bubu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Metode eksperimental dengan menggunakan 6 perlakuan dan 14 kali ulangan. Metode pengumpulan data yang digunakan antara lain metode observasi langsung, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah ANOVA dengan Percobaan Faktorial, uji wilayah ganda Duncan, dan indeks keanekaragaman Shanon Weiner . Dari hasil analisis ANOVA didapatkan Fhitung penutup = 9,7 > Ftabel (5% dan 1%) sehingga penggunaan perbedaan penutup menunjukkan hasil tangkapan bubu Buton yang sangat berbeda nyata. Kemudian nilai Fhitung habitat = 1,5 < Ftabel (5% dan 1%) sehingga pengoperasian bubu Buton pada habitat yang berbeda menunjukkan hasil tangkapan bubu Buton yang tidak berbeda nyata, dan dari perhitungan nilai Fhitung interaksi= 3,558 > Ftabel (5%) dan Fhitung < Ftabel (1%) sehingga terdapat interaksi dari kedua faktor tersebut. Dari 6 perlakuan yang memberikan hasil terbaik adalah pengoperasikan bubu Buton menggunakan penutup manggar pada habitat karang dengan jumlah hasil tangkapan sebanyak 38 ekor. Sehingga penutup dengan menggunakan manggar kelapa yang dioperasikan di habitat karang dapat dijadikan alternatif penutup sebagai pengganti karang.

Kata-kata kunci : Bubu Buton, penutup, habitat

ABSTRACT

Seruni island is one of 27 islands in Karimunjawa archipelago. The utilized resources of coral fish in seruni island waters are average amount 3 kilograms each pot for 2 days. Pot is a passive and selective fishing gear. Because it is a passive, so pot usages coral covered as camouflage for shelter. Another alternative substitute of coral as a plaited coconut leaves (welit) and a coconut flower (manggar). Buton pot operated on sea grass and coral habitat that have hight productivity. The research executed in Seruni island.The objectives of research were to find out influence difference usage covered, habitat, and to find out the interaction of covered and habitat usage for total catch of buton pot. The research method was an experimental method. This experimental method used 6 treatments and 14 replicates. The data collecting methods were direct observation, interview, literature study methods, and documentation methods, mean while, the data analysis methods were ANOVA with factorial designed, Duncan’s new multiple range test followed by diversity index Shanon Weiner.. From the data analysis on ANOVA was Fratio covered (9,7) > Ftable (5% and 1%). In other words, difference usage of covered showed significantly different on total cacth of Buton pot, and than Fratio habitat (1,5) < Ftable (5% and 1%) with the result that difference usage of habitat showed not significantly different, and from calculation Fratio of interaction covered and habitat (3,558) > Ftable (5%) indicate that there obtained interactions. From 6 treatments gave a good results was operated buton pot usages manggar covered on coral habitat as much as 38 tails, thus, usage manggar covered on coral habitat can be alternative covered as substitute for coral.

1) Mahasiswa PSP FPIK Undip (e-mail : arya_ithinks@ yahoo.com)
2) Staf Pengajar Jurusan Perikanan PS PSP FPIK Undip
Keywords : Buton pot, covered, habitat1

Anita Ratna Dewi Kusumawati K2C004139

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR
BIG EYE TUNA (Thunnus obesus) KE JEPANG,
STUDI KASUS PT. PERIKANAN NUSANTARA, BENOA, BALI

Anita Ratna Dewi Kusumawati. K2C 004 139 *), Ismail **) dan Pramonowibowo **)
E-mail : mozilla_dec@yahoo.co.id

ABSTRAK

Sumberdaya ikan tuna khususnya big eye tuna (Thunnus obesus) cukup penting peranannya dalam perekonomian Indonesia yaitu merupakan penghasil devisa nomor dua setelah udang dari sub sektor perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor big eye tuna PT. Perikanan Nusantara cabang Benoa, Bali ke Jepang serta memprediksi volume ekspor di masa mendatang. Metode analisa data yang dipergunakan adalah analisa regresi ganda dan analisa time series untuk memprediksi volume ekspor di masa mendatang. Data yang digunakan yakni data primer yang merupakan data pelengkap dari hasil diskusi dan wawancara dengan para stakeholders di PT. Perikanan Nusantara serta data sekunder merupakan data dalam bentuk laporan tahunan. Hasil penelitian menujukkan bahwa perubahan peningkatan volume pejualan big eye tuna di pasaran lokal akan menurunkan volume ekspor big eye tuna 0,005 kg. Peningkatan volume ekspor yellowfin tuna 1 kg akan menurunkan volume ekspor big eye tuna 0,336 kg. Perubahan peningkatan harga ekspor yellowfin tuna dan big eye tuna sebesar 1 US $ akan meningkatkan volume ekspor big eye tuna masing-masing 0,298 kg dan 0,182 kg. Peningkatan harga small big eye tuna 1 US $ akan menurunkan volume ekspor big eye tuna 0,015 kg. Dalam 10 tahun kedepan tren volume ekspor big eye tuna dari PT. Perikanan Nusantara cabang Benoa Bali ke Jepang terus mengalami penurunan dengan fungsi Y = 70856.12251 - 945.6013431 X.

Kata kunci : Faktor pengaruh, volume ekspor, big eye tuna, tren

ABSTRACT

Tuna especially big eye tuna (Thunnus obesus) are in the second place after shrimp on export from fishery sub sector and completely important for Indonesian Gross National Product. Main data which is complement data were collected from discussion and interview with the stakeholders of PT. Perikanan Nusantara and second data in annual reports. The objective of the research was to find out the factors that affecting big eye tuna export volume in PT. Perikanan Nusantrara branch Benoa, Bali to Japan and also predicted the export volume in the future. Data analysis method used was multiple regression and the future export volume predicted by time serie analysis. The result show that the increases 1 kg of local big eye tuna would decreased big eye tuna export volume 0,005 kg. The increases 1 kg of yellowfin tuna would decreased big eye tuna export volume 0,33 kg. The increase 1 US $ of yellowfin tuna export value and big eye tuna export value would increased big eye tuna export volume each 0,298 kg and 0,182 kg. The increases 1US $ of small big eye tuna would decreased big eye tuna export volume 0,015 kg. The result also shows in the next ten years tendention of big eye tuna export volume will decrease with function Y = 70856.12251 - 945.6013431 X.

Key Word : Affecting factors, export volume, big eye tuna, trend

Kamis, 23 Oktober 2008

ARIANDA KUSUMANINGRUM K2C004142

PENGARUH PENGGUNAAN LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN SERO PADA FASE BULAN GELAP DAN TERANG DI PERAIRAN INDRAMAYU,
JAWA BARAT

Arianda Kusumaningrum 1), Asriyanto2) dan Pramonowibowo3)

SUMMARY
Sub-Province Indramayu has potensial water territory for fishing with Sero. There are many sero operating in water territory Indramayu. The caracter of it’s operation is passive. Usually, sero is only be operated in light because operation in dark results haul amounts decrease. The alternatif of overcome problem is by applying usage lamp. Purpose of research is to know usage influence of lamp and phase month to haul amounts of sero.
Method applied in this research is experimental method. Experimental method is an isvestigation planned to obtain new fact or strengthen and also assists fact which there have before all. Research done at phase month of dark and light. Phase of dark is condition where moon is not seen in atmosphere so that water territory is not affected by moon beam, phase month of light in condition when moon seen in atmosphere so that water territory affected by moon beam. At phase month of light is done by 2 kinds of treatment, firstly is usage of lamp. Second is not usage of lamp. Dominant haul of sero made to parameter in this research. The parameter fish in research is consisstent by cumi-cumi (Lolligo sp), sotong (Sepia sp), kembung (Rastreliger sp) dan rajungan (Portunus pelagicus).
Results of research indicates that every treatment get number of different mean hauls. In dark, sero with lamp gets number of hauls 35.570 grams and sero operated without using lamp gets number of hauls 21.530 grams. In light,sero applies lamp get haul average of 20.460 grams, while sero without using the lamp gets haul 18.880 grams.
Threatment with used the lamp in dark gets more haul compared to treatment in light with very real different haul so that there is interaction in phase factor month and the lamp. Furthermore, cause increase of haul amounts significan or the lamp can be told have effect to haul so that there are at interaction in factor the lamp.
Key words : sero, lamp, phase month, haul.
RINGKASAN
Kabupaten Indramayu memiliki perairan yang potensial untuk usaha penangkapan sero. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya alat tangkap sero yang beroperasi di perairan Indramayu. Sero memiliki cara operasi yang bersifat pasif. Selama ini, sero hanya dioperasikan pada bulan terang karena pengoperasian pada bulan gelap mengakibatkan hasil tangkapan berkurang. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan penggunaan lampu. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pengunaan lampu dan fase bulan terhadap jumlah hasil tangkapan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimental. Metode eksperinmental adalah suatu penyelidikan yang terencana untuk memperoleh fakta baru atau untuk memperkuat maupun membantu fakta yang telah ada sebelumnya. Penelitian dilakukan pada fase bulan gelap dan terang. Fase bulan gelap adalah kondisi dimana bulan tidak tampak di atmosfir sehingga perairan terpengaruh oleh cahaya bulan. Pada fase bulan terang dilakukan 2 macam perlakuan, pertama penggunaan lampu dan yang kedua tidak menggunakan lampu. Hasil tangkapan sero yang dominan dijadikan parameter dalam penelitian. Ikan parameter tersebut terdiri dari : cumi-cumi (Lolligo sp), sotong (Sepia sp), kembung (Rastrelliger sp) dan rajungan (Portunus pelagicus).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap perlakuan mendapatkan jumlah hasil tangkapan yang berbeda. Pada bulan gelap, sero dengan lampu mendapatkan jumlah hasil tangkapan sebanyak 35,57 kg dan sero yang dioperasikan tanpa menggunakan lampu mendapat jumlah hasil tangkapan sebanyak 21,53 kg. Pada bulan terang, sero menggunakan lampu mendapatkan hasil tangkapan sebanyak 20,46 kg dan sero tanpa menggunakan lampu mendpatkan hasil tangkapan sebanyak 18,88 kg.
Perlakuan dengan menggunakan lampu pada bulan gelap mendapatkan hasil tangkapan yang lebih banyak dibnadingkan perlakuan pada bulan terang dengan hasil tangkapan yang berbeda sangat nyata sehingga terdapat interaksi dalam faktor bulan. Oleh karena itu, menyebabkan kenaikan jumlah hasil tangkapan yang sangat signifikan atau lampu dapat dikatakan berpengaruh terhadap hasil tangkapan sehingga terdapat interaksi pada penggunaan lampu terhadap hasil tangkapan.
Kata kunci : sero, lampu, fase bulan, hasil tangkapan.
1) Mahasiswa Perikanan PS PSP, email : ar3r3_tomoe@yahoo.co.id, CP : 08179517011
2) Staf Pengajar Jurusan Perikanan PS PSP
3) Staf Pengajar Jurusan Perikanan PS PSP

NANDA AGUNG PRATAMA K2C004178

ANALISA KELAYAKAN USAHA PENANGKAPAN
IKAN TUNA DENGAN ALAT TANGKAP LONG-LINE
DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) CILACAP

Nanda Agung Pratama*), Azis Nur Bambang**) dan Herry Boesono **).
e-mail : nando_dextern@yahoo.co.id

ABSTRAK

Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap merupakan Pelabuhan Perikanan yang terbesar di pulau Jawa, mengingat Kabupaten Cilacap sebagai penghasil udang dan ikan tuna yang terbanyak di selatan Pulau Jawa Tengah.. Ikan tuna adalah salah satu komoditas hasil perikanan laut unggulan di Cilacap. Usaha penangkapan ikan tuna dilakukan nelayan dengan menggunakan alat tangkap Longline di sekitar samudera Hindia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek teknis dari alat tangkap Longline, serta aspek ekonomi yang mengkaji tentang permodalan, pembiayaan, penerimaan dan menganalisa kelayakan usaha penangkapan ikan tuna dengan alat tangkap Longline. Materi yang menjadi objek penelitian ini adalah kegiatan usaha penangkapan ikan tuna dengan alat tangkap Long line di Cilacap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif yang bersifat studi kasus. Dan pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah usaha penangkapan Long line pada ukuran kapal 21-30 GT, modal rata-ratanya adalah sebesar Rp. 645.641.467; rata-rata biaya tetap sebesar Rp. 24.617.293; rata-rata biaya tidak tetap sebesar Rp. 762.448.066; modal rata-rata penerimaan sebesar Rp. 1.113.969.385; rata-rata NPV-nya sebesar Rp. 516.035.816,36; rata-rata nilai IRR sebesar 25,94%; rata-rata B/C ratio sebesar 1,76; dan rata-rata PP sebesar 4,47 tahun. Sedangkan pada ukuran kapal 31-50 GT, rata-rata modalnya adalah sebesar Rp. 786.976.570; rata-rata biaya tetap sebesar Rp. 27.248.153; rata-rata biaya tidak tetap sebesar Rp. 834.015.503; rata-rata penerimaan sebesar Rp. 1.232.868.758; rata-rata NPV-nya sebesar Rp. Rp 570.530.049,51; rata-rata nilai IRR sebesar 25,018%; rata-rata B/C ratio sebesar 1,703; dan rata-rata PP sebesar 4,61 tahun.

Kata Kunci : Kelayakan usaha, penangkapan, ikan tuna, Long line, Cilacap


ABSTRACT
Cilacap fishing port is one of the biggest fishing port in Java., known that Cilacap is the most produce shrimp and tuna in Central Java. Tuna is one of the important fisery commodity in Cilacap. Tunas fishery is operated by fisherman using Longline at Hindia Ocean. This research was aimed to known the technically of Longline, economical which learn about the capital, cost, benefit and to analyse financial feasibility of tunas fishery. The material object of this reasech is tunas catching effort that mainly using Longline in Cilacap. The method that used in this reaserch is descriptive method which character is about case study. Data were collected by observation, interview, and literature. The result of this research is, at 21-30 GT vessel this effort has capital about Rp.645.641.467; fixed cost about Rp. 24.617.293; operational cost about Rp. 762.448.066; benefit about Rp. 1.113.969.385; NPV about Rp. 516.035.816,36; IRR about 25,94%; B/C ratio about 1,76; and PP about 4,47 years. While at 31-50 GT vessel, has capital abaout Rp.789.967.570; fixed cost about Rp. 27.248.153; operational cost about Rp. 834.015.503; benefit about Rp. 1.232.868.758; NPV about Rp. 570.530.049,51; IRR about 25,018%; B/C ratio about 1,703; and PP about 4,61 years.

Key Word : Feasibility study, catching, Tuna, Longline, Cilacap
*) Mahasiswa PSP FPIK UNDIP, **) Staf Pengajar PSP FPIK UNDIP

Selasa, 23 September 2008

Universitas Diponegoro

WINNI ZUHELTY PANGGABEAN K2C004200

KELAYAKAN USAHA PERIKANAN TEGUR TERHADAP HASIL TANGKAPAN DI TPI BLANAKAN SUBANG


ABSTRAK
Selain merancang dan melakukan penyediaan teknologi kelautan yang berhubungan dengan nelayan yang merupakan langkah awal dalam perbaikan sektor kelautan dan perikanan maka alat tangkap berupa perangkap yang tetap bisa meningkatkan pendapatan harus dilestarikan. Tegur dikenal juga dengan nama perangkap setengah lingkaran (half circling trap). Perangkap yang dalam pengoperasiannya diatur sehingga menyerupai bangunan yang berbentuk setengah lingkaran dengan daratan pantai sangat sesuai dengan kondisi perairan Subang yang merupakan daerah pantai dan tepat untuk pengoperasian alat tangkap berupa perangkap yang mengandalkan pasang surut. Hasil tangkapan yang dominan dari alat tangkap Tegur adalah ikan belanak (Mugil spp), udang rebon (Mysis sp ) dan ikan petek (Leiognathus spp ). Produksi ikan yang tertangkap dengan alat tangkap tegur pada tahun 2007 adalah sebesar 20.056 kg untuk ikan belanak (Mugil spp), 5.287 kg untuk udang rebon (Mysis sp ) dan 23.617 kg untuk ikan petek (Leiognathus spp ). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk aspek teknis perikanan Tegur yang dioperasikan di perairan Blanakan, mengetahui tingkat kelayakan usaha perikanan Tegur dan mengetahui upaya-upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan Tegur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bersifat studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan sensus atau dikenal juga sebagai metode pencacahan lengkap. Materi yang dikaji dalam penelitian ini adalah unit usaha penangkapan ikan yang menggunakan alat tangkap Tegur. Penelitian ini menggunakan program microsoft office excel 2003 untuk menganalisa kelayakan usaha penangkapan dengan alat tangkap Tegur dengan menghitung NPV, B/C ratio, IRR, Payback Period dan Nilai Sensitivitas dan program pelengkap lainnya adalah SPSS dengan metode enter untuk menghitung regresi dan korelasi dari faktor produksi. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa usaha penangkapan dengan alat tangkap tegur masih layak dengan nilai NPV sebesar Rp. 37.824.180.15, nilai B/C ratio sebesar 1.1, nilai IRR sebesar 37.95 %, nilai PP sebesar 4 tahun 7 bulan dan prosentasi nilai sensitivitas untuk penerimaan sebesar 60 % dan biaya operasional sebesar 70 %. Faktor produksi yang berpengaruh sangat nyata terhadap variabel tidak bebas yaitu hasil tangkapan pada level kepercayaan 1 % secara berurutan adalah jumlah waring dan jumlah trip sedangkan untuk jumlah ABK tidak berpengaruh sangat nyata.


Kata kunci : Kelayakan Usaha, Alat Tangkap Tegur, NVP, B/C Ratio, IRR, PP, Hasil
Tangkapan.


ABTRACT

Besides designing and providing oceanography technology related fisherman is the first step to improve fishery and oceanography sector. Fishing gear in the form of fix trap which can improve the income must be conservated Tegur is also known as “Half Circling Trap”. The trap of which operation is designed so that it looks like a building in shape of a half circle according to the shore. It is suitable to the water condition of Subang which is a coastal territory is appropriate to operate the fishing gear using the tide. The dominant catch of Tegur are mullets (Mugil spp), trasi shrimp (Mysis sp ) and pony fishes (Leiognathus spp ). The composition in 2007 is 20.056 kg for mullets (Mugil spp), 5.287 kg for trasi shrimp (Mysis sp ) and 23.617 kg for pony fishes (Leiognathus spp ). The objective of this study is to know the technic sector from Tegur that operate in Blanakan Subang to know the work feasibility of the fisherman with tegur, and to know the efforts done to increase the fisherman’s income. This research is conducted by using descriptive of methodology of a case study. The data collection is conducted conducting a census. The as matters discussed in this research are the fishery work unit using “Tegur” fishing gear. This research uses microsoft office excel 2003 to analyze the feasibility by computing Net Present Value, B/C ratio, Internal Rate Return, Payback Period and sensitivity values with complementary program : SPSS using enter method to calculated the regression an the correlation of the production factors. From the of the research, it is found that the fishery work using Tegur is with NPV Rp. 37.824.180.15, B/C ratio 1.0, IRR 37.95 %, PP value 4 years 7 months and the percentage of sensitivity value of the income 60 % and operational cost 70 %. Production factors significantly affect the bounded variable which is the catch at the level of significance 1 % consecutively is the number warring and the number op trips. The number of the crew doesn’t significantly affect.

Keywords : work feasibility, Tegur Fishing gear, NPV, B/C ratio, IRR, PP, catch


1 mahasiwa PS PSP FPIK Undip, e-mail : winni_madu@yahoo.com
2 Staf Pengajar PS PSP FPIK Undip

SULIH BUDHI PRATOMO K2C004192

ANALISIS PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI PENGAMBENGAN KABUPATEN NEGARA, PROVINSI BALI
DITINJAU DARI ASPEK PENANGKAPAN

Sulih Budhi Pratomo1 Herry Boesono2 dan Agus Suherman2


RINGKASAN

Potensi perikanan yang besar di Indonesia ternyata belum ditunjang dengan tingkat pemanfaatan yang optimal. Salah satu kendala belum optimalnya pemanfaatan potensi perikanan tangkap adalah keadaan pelabuhan yang belum mampu meng”cover” potensi perikanan yang ada. Berdasar hal tersebut maka perlu dilakukannya usaha pengembangan PPP Pengambengan guna mendukung serta meningkatkan kegiatan perikanan di Provinsi Bali khususnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi dan tingkat pemanfaatan fasilitas di pelabuhan, mengestimasi tingkat operasionalisasi (kunjungan kapal dan jumlah produksi) selama lima tahun ke depan, mengetahui trend dari CPUE, mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam kegiatan pengembangan pelabuhan, merumuskan strategi pengembangan yang perlu dilakukan untuk mengembangkan pelabuhan.
Penelitian ini menggunakan metode SWOT untuk pemilihan stategi pengembangan dan menggunakan metode AHP dalam penentuan prioritas strateginya. Namun sebelum menggunakan metode tersebut, penelitian ini juga menggunakan metode estimasi, melakukan perhitungan tingkat pemanfaatan fasilitas, serta perhitungan CPUE guna mendapatkan gambaran yang jelas tentang PPP Pengambengan.
Hasil penelitian menunjukaan adanya trend CPUE serta estimasi produksi dan kunjungan kapal yang cenderung meningkat. Menurut analisis yang dilakukan, strategi yang tepat untuk digunakan dalam pengembangan PPP Pengambengan adalah strategi SO dan urutan prioritasnya adalah strategi “pengembangan fasilitas pelabuhan yang dapat menampung relokasi, dan dapat disandari kapal hingga berukuran 200 GT” (0,456), strategi ” Meningkatkan kualitas Sumberdaya Manusia” (0,175) strategi ” Memelihara dan meningkatkan kualitas pelayanan” (0,167), strategi ” pengalokasian lahan industri yang cukup” (0,111), starategi ”Meningkatkan sosialisasi fungsi pelabuhan untuk didukung semua pihak dan dapat menarik investasi” (0,091). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa stategi yang paling utama dalam usaha pengembengan PPP Pengambengan adalah strategi “pengembangan fasilitas pelabuhan yang dapat menampung relokasi, dan dapat disandari kapal berukuran hingga 200 GT”.

Kata kunci: Pengembangan Pelabuhan, Strategi, Prioritas


¹ Mahasiswa PS PSP FPIK Undip,e-mail : sanes_sinichi@yaoo.co.id
² Staf Pengajar FPIK Undip, e-mail : hboesono@yahoo.com, lpg_suherman@yahoo.com

Sri Widodo K2C001211

THE INFLUENCE ON DIFFERENCE OF KINDS OF BAIT AND LINE SIZE TO THE CATCH OF KITE FISHING AT KARANG JERUK, TEGAL
Sri Widodo1 Herry Boesono2 dan Pramonowibowo2
SUMMARY

Karang Jeruk is conservation area, so that there is only certain fishing gears allowed to use in there, kite fishing is one of it. Fishermen catch cendro (Tylosurus crocodilus crocodilus) by kite fishing because of they are afraid of noises, using kite is a way to solve it. The aims of the research are to know influences by the difference of kinds of bait and the difference of line size to the catch of kite fishing. The materials of this research are kite fishing, fishing line no.400 and no.00, bilis fish (stolephorus commersonii) and teri fish (stolephorus indicus). The research was held on July 2006 at Karang Jeruk, Tegal. The ANOVA test give result on difference kind of bait Fcount 45.000 (>Ftable) with significance 0.000 (<0.05), it shows that the treatment is really different and the catch is influenced by the kinds of bait, whilemean on the difference of size of line gained Fcount 9.800 (>Ftable) with significance 0.014 (<0.05), it shows that the treatment is really different and the catch is influenced by the size of line. The treatment U1B2 gained the best catch.
Keywords : Kite fishing, kinds of bait, line size, catch

PENGARUH PERBEDAAN JENIS UMPAN DAN UKURAN BENANG TERHADAP HASIL TANGKAPAN PANCING LAYANG-LAYANG DI PERAIRAN KARANG JERUK, TEGAL
Sri Widodo1 Herry Boesono2 dan Pramonowibowo2
RINGKASAN

Perairan Karang Jeruk termasuk daerah yang dijadikan daerah konservasi, sehingga hanya alat tangkap tertentu saja yang diperbolehkan digunakan di perairan ini, pancing layang-layang adalah salah satunya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis umpan dan perbedaan ukuran benang pancing yang digunakan terhadap hasil tangkapan pancing layang-layang. Pada penelitian ini materi yang digunakan adalah pancing layang-layang dengan menggunakan senar nomor 400 dan nomor 500, dan menggunakan umpan ikan bilis (Stolephorus commersonii) dan ikan teri (Stolephorus indicus). Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2006 di Perairan Karang Jeruk, Tegal. Hasil Uji ANOVA untuk umpan yang berbeda diperoleh Fhitung 45,000 (> Ftabel) dengan nilai signifikasi 0,000 (< 0,05) menunjukkan bahwa perlakuan tersebut memang berbeda nyata dan hasil tangkapan dipengaruhi oleh jenis umpan, sedangkan dari hasil Uji ANOVA untuk ukuran benang yang berbeda diperoleh Fhitung 9,800 (> Ftabel) dengan nilai signifikasi 0,014 (<0,05) menunjukkan bahwa perlakuan tersebut memang berbeda nyata dan hasil tangkapan dipengaruhi oleh ukuran benang. Perlakuan yang mendapatkan hasil paling banyak adalah pada perlakuan U1B2 dengan jumlah 20 ekor dan berat total 10,140 kg.
Kata Kunci : Pancing layang-layang, jenis umpan, ukuran benang, hasil tangkapan.

1 Mahasiswa PS PSP FPIK Undip (swied_he_he@yahoo.com)
2 Staf Pengajar FPIK Undip

Sri Suharti K2C003185

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL TANGKAPAN PADA USAHA PERIKANAN CANTRANG
DI KABUPATEN REMBANG

Sri Suharti , Ir. Herry Boesono S. MPi , Abdul Kohar M. SPi, MSi2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi nelayan Cantrang, dan menganalisa faktor–faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan pada usaha perikanan Cantrang di Kabupaten Rembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penangkapan yang berupa keterampilan, teknologi, budaya, pendidikan, retribusi dan logistik mempengaruhi hasil usaha penangkapan, sebesar 82,9% (R2) dan 17,1% usaha perikanan dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti. Model persamaan regresi berganda menjadi :
Y = 0,868 + 0,303X1 + 0,203X2 + 0,579X3 + 0,132X4 + 0,141X5+ 0,279X6
Dalam pengujian validitas menunjukkan bahwa semua indikator mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel = 0,235 (r tabel), sehingga semua indikator tersebut valid. Sedangkan hasil pengujian reliabilitas konstruk variabel pelayanan diperoleh nilai α sebesar 0,7892 yang lebih besar dari 0,6 (r alfa), hal ini menunjukkan bahwa variabel independen tersebut adalah reliabel. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang paling berpengaruh adalah nilai budaya dan perdagangan yang dilestarikan sebesar 0,579 atau 57%, dan faktor yang mempunyai pengaruh paling rendah adalah pendidikan, pelatihan dan penyuluhan sebesar 0,132 atau 13%.

Kata-kata Kunci : Faktor-faktor, usaha penangkapan, indikator.

ABSTRACT

This research purpose to know the condition of Cantrang fisherman, and analyse factors influencing haul at effort Cantrang fishery in Kabupaten Rembang. Result of research show that catching’s factors which is skill, technological, culture, education, logistics and retribution influence result of effort of catching, equal to 82,9% ( R2) and 17,1% effort of fishery influenced by other variable which is not checked. Model of doubled regression equation become :
Y = 0,868 + 0,303X1 + 0,203X2 + 0,579X3 + 0,132X4 + 0,141X5+ 0,279X6
In test of validity show that all indicator have larger correlation coefficient than r tables = 0,235 ( r tables), so that all the indicator is valid. While result of test of service variable construct reliability obtained á value equal to 0,7892 larger than 0,6 ( r alpha), this is show that the independent variable is reliabel. Pursuant to result of research can be concluded that most influencing factors is cultural value and commerce which preserve equal to 0,579 or 57%, and factor which have lowest influence is education, counselling and training equal to 0,132 or 13 %.

Words Key : Factors, effort catching, indicator.

1 Mahasiswa Program Studi PSP Jurusan Perikanan FPIK UNDIP
2 Staf Pengajar Jurusan Perikanan FPIK UNDIP

SETIAWAN K2C003184

PENGARUH KOMPOSISI SUBSTRAT DASAR TERHADAP HASIL TANGKAPAN UDANG PUTIH (Penaeus merguensis) PADA ALAT TANGKAP ARAD “BOTTOM OTTER TRAWL” DI PERAIRAN TEGAL

Setiawan Abdul Rosyid2 dan Pramonowibowo2

ABSTRAK

Sumberdaya perikanan laut di Tegal yang salah satunya mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah udang dengan komposisi yang besar udang putih (Penaeus merguensis). Produksi udang putih di Tegal mengalami penurunan dari tahun 2003 sebesar 1839 kg sampai tahun 2007 sebesar 305 kg. Jaring arad “bottom otter trawl” adalah alat tangkap yang ditarik dengan kapal. Komponen utama arad meliputi sayap “wing”, badan “belly”, kantong “cod end”, dan papan “otter”. Sasarannya ikan demersal dan udang.Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh fraksi penyusun substrat dasar terhadap hasil tangkapan udang putih (Penaeus merguensis) pada alat tangkap arad “Bottom Otter Trawl” di Perairan Tegal.Materi yang digunakan adalah kapal sebagai sarana apung, arad sebagai alat tangkap,GPS untuk penentuan daerah penangkapan, (thermometer, fish finder, refraktometer) untuk mengukur faktor oceanografi, alat laboratorium untuk mengetahui komposisi substrat dasar seperti shieve shacker, oven, saringan 0,0625 mm, tabung ukur, timbangan elektrik.Penelitian dilakukan pada bulan November sampai dengan Desember di Perairan Tegal dengan titik koordinat 06º50’ LS - 06º52’ LS dan 109º05’ BT - 109º08’ BT. Analisa data yang digunakan adalah regresi linear sederhana.Hasil tangkapan pada penelitian ini adalah udang putih (Peaneaus merguensis) 669 ekor dengan berat 3404 g, udang krosok (Metapenaeus monoceros) 574 ekor dengan berat 2331 g, dan udang belang (Parapenaeopsis sculptilis) 47 ekor dengan berat 163 g. Hasil tangkap sampingan adalah Ikan Petek (Leiognathus sp), Ikan Beloso (Saurida sp), dan Ikan Tiga waja (Johnius sp). Fraksi substrat dasar terdiri dari ”sand”, ”silt”, ”clay”.”Sand”tidak berpengaruh pada hasil tangkapan udang putih dikarenakan antara sand dengan hasil tangkapan tidak terdapat korelasi yang nyata ,sedangkan “silt” dan “clay” berpengaruh terhadap hasil tangkapan, hal ini dikarenakan antara “silt” dan “clay” dengan hasil tangkapan terdapat korelasi yang sangat nyata.

Kata Kunci : Sumberdaya udang, Jaring arad “bottom otter trawl”, pasir ”sand”, lumpur ”silt”, liat ”clay”, udang putih (Peaneaus merguensis)


The effects of the Bottom Substrate Composition to the Catch Result of Banana Shrimps (Peaneaeus merguensis) of the Bottom Otter Trawl in Tegal Waters.

Setiawan1 Abdul Rosyid2 dan Pramonowibowo2
ABSTRACT

One of the sea fishery resources in Tegal that has a high economical value is shrimp with a big composition is white shrimp (Penaeus merguensis).The decreases of white shrimp production in Tegal on 2003 was 1839 kg up to 2007 was 305 kg .Bottom Otter Trawl is a grab tool which pulled by ship. The main component of dragnet (arad) include wing, belly, cod end, and otter. Moreover, the dragnet operations are demersal and shrimp. The main purpose in this research was identify the fractions effect of the basic substrate formation concerning to Penaeus merguensis’s catch result of the bottom trawl in Tegal waters. This research was study about the theory of ship as the float tool, arad as the catch tool, GPS as the catch area controlled, thermometer, fish finder, refractometer as a measuring oceanography factors, then laboratory as the medium in detecting the basic substrate composition, such as shieve sacker, oven, filter 0,0625 mm, thermonicvolt, and electric weights. This research worked lasted from November until December in Tegal waters with coordinates 06o 50’ LS-06o 52’ LS and 109o05’BT-109 o 08’BT. In this study, the data analysis was taken by the simple and double linear regressions. The result of the catches numbers included the banana shrimp (Penaeus merguensis) were 669 heads 3404 grams weight, “krosok” shrimp (Metapenaeus monoceros) were 574 heads 2331 grams weight, and “belang” shrimp (Arapenaopsis sculptilis) were 47 heads 163 grams weight. Furthermore, on the side of catches include Petek Leiognathus sp, Beloso Surida sp., Tiga waja Johnius sp., and Lidah Cynoglossus sp. The fractions complier of the basic substrate compositions consists of sand, silt, and clay.Sand caused some negative effects to the banana shrimp (Peanaus merguensis) because there was not the real correlation between it and the catches result of the white shrimps. On the other hand, silt and clay were very influenced to the catches result because of the real correlation between them.

Keywords : fishery resources, bottom otter trawl, sand, silt, clay, Peaneaus merguensis

Rizka Devial Sukma K2C004187

ANALISA USAHA PERIKANAN GILL NET
DI KEC. KUALA BARU KAB. ACEH SINGKIL
NANGGROE ACEH DARUSSALAM (NAD)

Rizka Devial Sukma. K2C 004 187*),Imam Triarso**) dan Pramonowibowo**)

ABSTRAK

Kuala Baru merupakan salah satu daerah pesisir yang terdapat di Aceh Singkil, dimana sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek teknis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan Kuala Baru serta aspek ekonomi yang mengkaji tentang permodalan, pembiayaan dan menghitung tingkat kelayakan usaha penangkapan dengan menggunakan alat tangkap Gill Net di Kec. Kuala Baru Kab. Aceh Singkil. Materi yang menjadi obyek penelitian ini adalah kegiatan usaha perikanan Gill Net untuk dilakukan masyarakat pesisir yang mata pencahariannya sebagai nelayan, terutama dengan menggunakan alat tangkap Gill Net. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bersifat studi kasus dengan metode sampling, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Penelitian ini dilakukan di Kuala Baru pada awal bulan Mei hingga akhir Mei 2008. Hasil penelitian ini adalah usaha ini memiliki modal rata-rata sebesar Rp. 125.000.000/unit, biaya total rata-rata sebesar Rp. 746.749.500; biaya tidak tetap sebesar Rp. 652.502.750 dan pendapatan per tahun sebesar Rp. 1.067.400.000. Usaha ini masih layak digunakan karena memiliki nilai NPV rata-rata sebesar Rp. 7.247.262.268; B/C “Ratio” rata-rata sebesar 4,08; IRR rata-rata sebesar 57,37 % dan PP rata-rata selama 1 Tahun 4 Bulan.
Kata Kunci : Kelayakan Usaha, Gill Net.
ABSTRACT
Kuala Baru is one of the beach district which is located in Singkil Aceh. Where the job of society is as fisherman. This experiment has purpose to know the technical aspect which is used by Kuala Baru fisher and economical aspect which learns about capital, cost and to account the proper level of catching effort with using gill net at Kuala Baru region, Aceh Singkil regent. The material from this experiment object is the society of beach whose their job as fisher, mainly by using gill net. The method that is used for this experiment is descriptive method which character is about case study by sampling method, whereas data collecting has been done by using observation, interview and literature method. This experiment has been done at Kuala Baru on beginning May until last May 2008. The result of this experiment is, this effort has capital about Rp. 125.000.000, total cost about Rp. 652.502.750 and benefit for 1 years Rp. 1.067.400.000. This effort is still proper used, because has value NPV about Rp. 7.247.262.268; B/C “Ratio” about 4,08; IRR about 22,59 % and PP average for 1years 2 mounth.
Key words : Proper level. Gill Net.

*) Mahasiswa PSP FPIK Undip, e-mail : darasingkil_RDS.co.id.com
**) Staf Pengajar PSP FPIK Undip

Puji Sulistianawati K2C004182

ANALISA HARGA DAN DISTRIBUSI PEMASARAN IKAN REMANG (Congresox talabon) YANG DIDARATKAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) UNIT I BAJOMULYO JUWANA KABUPATEN PATI

Puji Sulistianawati1, Bambang Argo Wibowo2 dan Pramonowibowo2


ABSTRAK

Produksi perikanan yang melimpah pada musim panen menyebabkan ikan harus segera didistribusikan karena sifatnya yang mudah membusuk sehingga membuat harga merosot jika tidak segera dipasarkan. Oleh karena itu diperlukan efektifitas distribusi pemasaran agar kualitas ikan tetap baik sehingga nelayan menerima harga ikan yang sesuai. Penelitian ini memilih ikan remang (Congresox talabon) sebagai subjek karena ikan remang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi dengan tingkat harga yang berbeda-beda. Selain itu, ikan remang (Congresox talabon) memiliki rasa yang enak untuk dijadikan produk olahan seperti kerupuk. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa harga ikan remang (Congresox talabon) dengan faktor penentunya yaitu jumlah produksi (X ), ukuran berat (X ), jumlah bakul (X ), dan mutu ikan remang (Congresox talabon) ( X ) di PPI Unit I Bajomulyo Juwana Pati, menganalisa korelasi antara harga dengan faktor-faktor penentunya dan menganalisa distribusi pemasaran ikan remang di PPI Unit I Bajomulyo Juwana Kabupaten Pati. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif yang bersifat studi kasus. Metode pengumpulan data primer adalah dengan observasi dan wawancara sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi yang terkait. Metode pengambilan sampel ikan remang (Congresox talabon) dan pemilihan responden menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian variabel yang berpengaruh terhadap harga adalah produksi dan mutu sedangkan berat dan jumlah bakul tidak berpengaruh terhadap harga. Persamaan regresinya adalah Y= 5630.276 + 1.052 X - 564.428 X - 244.651 X + 845.976 X . Rata-rata harga ikan remang (Congresox talabon) adalah Rp11205.88,-. Korelasi harga dengan produksi dan mutu terjadi korelasi kuat tetapi korelasi antara harga dengan berat dan bakul adalah tidak terjadi korelasi. Distribusi pemasaran ikan remang (Congresox talabon) termasuk distribusi tidak langsung.

Kata kunci : Harga, Distribusi Pemasaran, Ikan Remang (Congresox talabon)

ABSTRACT : Analysis of price and marketing distribution of Yellow pike-conger (congresox talabon) which is landed in Basis Landing of Fish (PPI) unit of Bajomulyo Juwana Sub-province Pati. By : Puji Sulistianawati 1, Bambang Argo Wibowo2 dan Pramonowibowo2

Abundant fishing production in the harvest season makes fishes have to be quickly distributed because of their characteristic that is easy to decay. This makes price go down instantly if the fishes are not marketed soon. Therefore, effectivity in marketing distribution is needed to maintain fish’s quality in a good condition for the fishermen want to get a good price. This study chooses Yellow pike-conger (Congresox talabon) as subject because this fish has a quite high economic value with different price rates. Besides, Yellow pike-conger (Congresox talabon) have a nice taste to be made as manufactured product such as crisps. The purpose of this study is to analyze the price of Yellow pike-conger (Congresox talabon) with total production (X1), weight (X2), number of basket (X3), and the quality of Yellow pike-conger (X4) as the determinant factors in PPI Unit of I Bajomulyo Juwana Sub-Province Pati. Then, this study is also purposed to analyze the correlation between price and its determinant factors, and to analyze the marketing distributionn of Yellow pike-conger in PPI Unit of I Bajomulyo Juwana Sub-Province Pati. The research methodology was a descriptive method of a case study. The taking primary data were by observation and interview, while secunder data was obtained from references of linkage department. The sampling method was purposive sampling. The result of this study shows the variable that have impact to price are production and quality. Weight and number of basket do not have impact to price. The regression equation is Y= 5630.276 + 1.052 X - 564.428 X - 244.651 X + 845.976 X4. The average price of Yellow pike-conger (Congresox talabon) is Rp11205.88,-. Correlation between price with production and quality is strong Correlation. But, correlation between price with weight and basket are not correlation. The marketing distribution of Yellow pike-conger (Congresox talabon) is indirect.

Keywords : Price, Marketing distribution, Yellow pike-conger (Congresox talabon)

1 Mahasiswa PSP FPIK Undip, email : po2h_1@ yahoo.com
2 Staf Pengajar PSP FPIK Undip

NAELUL HIDAYAH K2C003166

MODEL KINERJA USAHA PERIKANAN TANGKAP PURSE SEINE DI KOTA PEKALONGAN

Naelul Hidayah , Herry Boesono2, dan Abdul Kohar M. 2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah model dengan menggunakan faktor lingkungan usaha dan kebijakan pemerintah merupakan model yang tepat untuk menggambarkan kinerja usaha perikanan tangkap purse seine di Kota Pekalongan serta untuk mengetahui pengaruh hubungan antar variabel-variabel yang membentuk model tersebut. Hasil pengolahan data menggunakan SEM pada model awal (model 1) diperoleh nilai chi-square sebesar 252,795, probabilitas sebesar 0,000, GFI sebesar 0,781, AGFI sebesar 0,705, CMIN/df sebesar 2,503, CFI sebesar 0,876, TLI 0,852, dan RMSEA 0,117. Hasil tersebut menyatakankan bahwa model masih dalam kategori marginal. Oleh karena itu, perlu direvisi untuk memperoleh model yang fit yaitu dengan membuat model 2. Hasil pengolahan data pada model revisi (model 2) diperoleh nilai chi-square sebesar 103,778, probabilitas sebesar 0,081, GFI sebesar 0,901, AGFI sebesar 0,842, CMIN/df sebesar 1,221, CFI sebesar 0,985, TLI 0,978, dan RMSEA sebesar 0,045. Hasil pengujian terhadap H1 dan H3 diperoleh nilai CR  1,96 masing-masing sebesar 4,228 dan 2,605, sehingga hipotesis H1 dan H3 diterima. Sedangkan hasil pengujian terhadap H2 diperoleh nilai CR <1,96 yaitu sebesar - 1,110, sehingga hipotesis H2 ditolak.

Kata kunci : Model, Kinerja Usaha, Lingkungan Usaha, Kebijakan Pemerintah

ABSTRACT

The research was aimed to test what the model with business environment and government policy factor is accurate to describe the performance of business fisheries purse seine in pekalongan city and to know the influence between variable that make the model. The results with SEM in the first model (model 1) were got chi-square value 252,795, the probability 0,000, GFI 0,781, AGFI 0,705, CMIN/df 2,503, CFI 0,876, TLI 0,852, and RMSEA 0,117. From the results was got the model in marginal category. Therefore the model need revise to get the fit model i.e. make the second model. The result from the revision model (model 2) was chi-square value 103,778, the probability 0,081, GFI 0,901, AGFI 0,842, CMIN/df 1,221, CFI 0,985, TLI 0,978, and RMSEA 0,045. The hypothesis test result of H1 and H3 were got CR  1,96 i.e. each of them got 4,228 and 2,605, so the hypothesis of H1 and H2 were accepted. While the hypothesis test result of H2 was got CR < 1,96 i.e. - 1,110, so the hypothesis of H2 was refused.

Keywords : Model, Business Performance, Business Environment, Government Policy

1 Mahasiswa PSP FPIK Undip
2 Staf Pengajar PSP FPIK Undip

MUHAMMAD K WIBOWO K2C001194

STUDI PENGEMBANGAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) SAMBIROTO KABUPATEN PATI DITINJAU DARI
ASPEK PENANGKAPAN

Muhammad K. Wibowo1 Herry Boesono2 dan Agus Suherman2

RINGKASAN


Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sambiroto merupakan lokasi yang sangat strategis bagi perikanan pesisir wilayah utara Kabupaten Pati, karena PPI mempunyai fungsi sebagai penghubung kegiatan perikanan di laut dengan usaha perikanan di darat. Pengembangan PPI harus dilakukan, hal ini disebabkan PPI merupakan ujung tombak di dalam memberikan pelayanan dalam perjalanan rantai produksi, distribusi/pemasaran ikan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan membahas tentang fasilitas di PPI Sambiroto, kemudian juga membuat prioritas pengembangannya serta peramalan terhadap faktor pendukung di PPI Sambiroto yang mempengaruhi aktivitas di PPI Sambiroto.
Materi yang digunakan adalah fasilitas, baik dasar, fungsional, dan penunjang di PPI Sambiroto serta perkembangan jumlah perahu, kunjungan kapal, jumlah produksi, jumlah nelayan, dan bakul ikan. Metode penelitian berupa metode deskriptif, metode pengambilan data dengan melalui wawancara dan observasi. Metode analisa data yang digunakan adalah metode peramalan dengan analisa time series, analisis estimasi, analisis pemanfaatan, dan analisis SWOT.
Hasil penelitian yang didapat fasilitas-fasilitas yang ada di PPI Sambiroto sangat membutuhkan perhatian pemerintah, terutama fasilitas dasar dengan masalah pendangkalan alur pelayaran dan fasilitas fungsional dengan masalah SPBN dan distribusi bahan bakar kepada nelayan. Peramalan terhadap faktor pendukung menghasilkan bahwa adanya peningkatan terhadap jumlah armada penangkapan, jumlah produksi, jumlah nelayan, dan bakul ikan. Jumlah kunjungan kapal mengalami penurunan karena adanya pengaruh sedimentasi di alur pelayaran yang mengakibatkan kapal-kapal mengalami kesulitan masuk ke dalam PPI Sambiroto.
Kesimpulan dan saran terhadap hasil penelitian adalah pengembangan PPI Sambiroto sangat memerlukan perhatian dan tindakan dari pemerintah sebagai pihak yang berwenang dalam mengakomodasi pembangunan serta melibatkan masyarakat sekitar PPI juga pihak swasta sehingga semua pihak mendapatkan keuntungan.

Kata kunci : PPI Sambiroto, Pengembangan, Nelayan, Pemerintah



1 Mahasiswa PS PSP FPIK Undip
2 Staff Pengajar FPIK Undip


THE STUDY OF SAMBIROTO’S FISH LANDING BASE DEVELOPMENT AT PATI REGENCY
VIEWED OF CATCHING ASPECT

Muhammad K. Wibowo1 Herry Boesono2 and Agus Suherman2

SUMMARY


Sambiroto’s Fish Landing Base is the strategy location for coastal area fishery at the north region of Pati regency, because that place have a function as connecting fisheries activity at the ocean and with the mainland. Development of Sambiroto’s Fish Landing Base must be do it cause it’s main of spear in the chain journey for production and distribution of fishery products. The aim of this research is for to know and study about facilities at Sambiroto’s Fish Landing Base and make a priorities of development, also make forecasting for the supporting factors at Sambiroto’s Fish Landing Base that have influence to activity in the Sambiroto’s Fish Landing Base.
The research materials are facilities, included the main facility, functional, and supporting facility in Sambiroto’s Fish Landing Base, also the growing amount of ship or boat, visiting of ship, amount of production, sum of fisherman, and sum of fish traders. The used method is a survey descriptive method, the method to get the data is with interview and observation. The used data analysis are forecasting method with time series analysis, estimation, purposing analysis, and SWOT analysis.
The results of this research that facilities in Sambiroto’s Fish Landing Base more need attention from government, especially main facilities with the problem of shallowing sailing gully and functional facilities with the problem of station to refill the diesel fuel, also the distribution of that gas to the fisherman. The forecasting to supporting factors make output are increasing sum of boat, fish production, amount of fisherman, and fish traders. Amount of visiting ship make output is decreasing cause sedimentation in sailing gully that impact ship or boat have a problem or difficult to in the Sambiroto’s Fish Landing Base.
Conclution and suggestion from this research make output is Sambiroto’s Fish Landing Base more need attention and action from government as have the power to be competent to growth’s country accommodation also involved society surrounding Sambiroto’s Fish Landing Base and the private’s side with the result that all the component get profit as the output.

Key words : Sambiroto’s Fish Landing Base, Development, Fisherman, Government



1University Student at Study Program PSP, Fishery and Marine Science Faculty of Diponegoro University
2Staff of University Lecturer at Fishery and Marine Science Faculty of Diponegoro University

Merlina Indi Hapsari K2C004175

OPTIMALISASI PENGELOLAAN DATA PERIKANAN TANGKAP
BERBASIS KOMPUTER DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LABUHAN LOMBOK (PPP),
LOMBOK TIMUR (NTB)

Merlina Indi Hapsari , Sardiyatmo2, Agus Suherman2


ABSTRAK
Kabupaten Lombok Timur adalah salah satu kabupaten diantara sembilan kabupaten/kota yang ada di Propinsi Nusa Tenggara Barat yang berada di sebelah timur Pulau Lombok dengan luas wilayah 2.679,83 km², yang terbagi dalam wilayah daratan dengan luas 1.605,55 km² dan luas laut 1.074,33 km². Selain itu Kabupaten Lombok Timur juga mempunyai Pelabuhan Perikanan Pantai yang bertempat di desa Labuhan Lombok, kecamatan Pringgabaya. Pentingnya suatu sistem yang memberikan informasi mengenai perikanan tangkap sebagai bahan pertimbangan kebijakan & kegiatan perekonomian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan data perikanan tangkap agar menghasilkan informasi secara cepat, tepat dan mudah, mengetahui keadaan umum perikanan Tangkap PPP Labuhan Lombok untuk proses optimalisasi pengelolaan data perikanan tangkap serta merancang sistem informasi perikanan tangkap yang mudah dioperasikan sehingga dapat dimanfaatkan oleh pengguna secara bersama.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah unit penangkapan ikan yang terdiri dari alat penangkap ikan, kapal perikanan, pemilik, produksi ikan, jenis ikan hasil tangkapan, alat tulis dan alat dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif survey yang bersifat studi kasus dan lapangan, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi (survey lapangan), wawancara dan studi pustaka. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2008.
Hasil Penelitian ini adalah mendapatkan sistem informasi perikanan tangkap yang menyajikan informasi tentang kapal, pemilik, jenis ikan, produksi, alat tangkap dan pelabuhan. Dalam perancangan sistem ini menggunakan teknologi PHP (Page Hypertext Preeprocesor) dan Macromedia Dreamweaver MX 2004 sebagai tampilan visual, Xampp 1.6.5. sebagai web server dan MySQL sebagai perancangan database.

Kata Kunci : Pengelolaan Data Perikanan Tangkap, Berbasis Komputer, PPP Labuhan Lombok, Lombok Timur (NTB), PHP, Macromedia Dreamweaver.

ABSTRACT
East Lombok Regency was one of regency among nine regencies/cities located in Nusa Tenggara Barat province at the east of Lombok Island with wide area about 2.679,83 km2, which divided into land area about 1.605,55 km2 and sea area about 1.074,33 km2. Besides that East Lombok Regency also have the fishery port in Labuhan Lombok village, Pringgabaya sub district. System consciousness in giving information concerning catching fishery as the policy consideration material and economical activities.
This research intended to optimized the catching fishery data management in order to get quickly information, precise and easy, understand general condition of catching fishery on PPP Labuhan Lombok for optimized catching fishery data management process and designing catching fishery information system which easily operated therefore can be used by user collectively.
Material used in this research was fish catching unit that consists of fish catcher equipment, fishery ship, owner, fish production, type fish catching result, writing equipment and documentation. Research result used was descriptive survey method have the quality case study and field, whereas data collected by observation (field survey), interview and library study. This research executed on April - May, 2008.
This research result was obtained catching fishery information system which provide information about ship, owner, fish type, production, catcher equipment and port. This planning system used PHP technology (Page Hypertext Preeprocesor) and Macromedia Dreamweaver MX 2004 as visual display, Xampp 1.6.5. as web server and MySQL as database planning.

Keywords : Catching Fishery Data Management, Computer Base, PPP Labuhan Lombok, East Lombok (NTB), PHP, Macromedia Dreamweaver.

1 Mahasiswa PSP FPIK Undip, e-mail : indut_cute86@yahoo.co.id
2 Staf Pengajar PSP FPIK Undip

Intan Paramita K2C004168

PERANAN WANITA NELAYAN TRAMMEL NET DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN NELAYAN DI KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK


Intan Paramita*), Ismail**) dan Herry Boesono**)


ABSTRAK

Peranan wanita dalam rumah tangga nelayan trammel net sangatlah besar artinya bagi kelangsungan hidup mereka. Untuk mengurangi beban keluarga, banyak istri nelayan melakukan usaha lain di luar rumah. Pada umumnya para wanita nelayan terdorong untuk mencari nafkah karena tuntutan ekonomi rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya curahan tenaga wanita nelayan trammel net dalam kegiatan mencari nafkah, juga untuk mengetahui pendapatan yang diperoleh wanita nelayan trammel net dan kontribusinya pada pendapatan keluarga, serta mengetahui tingkat kesejahteraan keluarga nelayan trammel net di kecamatam Wedung kabupaten Demak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bersifat studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara melalui kuesioner. Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah wanita yang kepala keluarganya mempuyai mata pencaharian sebagai nelayan dengan alat tangkap trammel net. Penelitian mengamati besarnya curahan tenaga, pendapatan dan kontribusi serta tingkat kesejahteraan wanita nelayan trammel net. Curahan waktu yang diberikan wanita nelayan trammel net untuk mencari nafkah lebih dari 6 jam dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp 545.000,- dan kontribusi terhadap pendapatan keluarga sebesar 33,63%. Tingkat kesejahteraan keluarga nelayan trammel net adalah 1,21 yang berarti mereka memiliki tingkat kesejahteraan cukup baik.

Kata-Kata Kunci : Wanita nelayan trammel net, curahan tenaga, kontribusi pendapatan, tingkat kesejahteraan, Kecamatan Wedung.



*Mahasiswa PSP FPIK Undip, e-mail :intan_paramita21@yahoo.com
**Staf Pengajar PSP FPIK Undip

ABSTRACT

The role of woman in trammel net fisherman household is very big for continuity of their life. To reduce the family burden, lots of fisherman wife do another job in outdoors. Generally fisherman womens impeled to earn job because of economic demand household. This research is aim to know the level of trammel net fisherman woman energy in earn job activity, also to know the wages that earnings of trammel net fisherman woman and her contribution for the family earn, and also to know the storey level prosperity of trammel net fisherman family in Wedung Sub-Province of Demak. The research method that used is descriptive method of case study. The data collection is conducted with observation method and interview through kuesioner. Responden in this research are woman which her family head is trammel net as fisherman. The research perceive the level of energy effusing, contribution and earnings and also mount prosperity of trammel net fisherman woman. The time effusing given by trammel net fisherman woman is more than 6 hour with earnings mean equal to Rp 545.000,- and contribution to earnings of family equal to 33,63%. Storey level prosperity of trammel net fisherman family of is 1,21 that means they have a good enough prosperity storey level.

KeyWords : Woman trammel net Fisherman, effusing energy, earnings contribution, mount prosperity, District of Wedung.



*Mahasiswa PSP FPIK Undip
**Staf Pengajar PSP FPIK Undip

Indiastuti Wahyu Utami K2C004166

ANALISIS OPTIMALISASI PELAYANAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) MUARA CIASEM DILIHAT DARI ASPEK PENANGKAPAN
Indiastuti Wahyu Utami *); Herry Boesono**); Agus Suherman**)

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya tingkat pemanfaatan dan kondisi yang paling optimal dari PPI Muara, besarnya potensi penangkapan, dan menganalisa optimalisasi pelayanan operasional yang tersedia di PPI Muara. Materi yang digunakan adalah pelayanan operasional dan perkembangan potensi penangkapan yang meliputi produksi ikan, jumlah kapal, dan jumlah nelayan di PPI Muara. Metode yang digunakan adalah metode deskriftif, dan metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Analisis datanya menggunakan time series, analisis pemanfaatan dan analisis SWOT.
Berdasarkan data produksi selama tahun 2004-2007 rata-rata mengalami penurunan, hal ini menerangkan bahwa harga produksi di TPI Mina Bahari Muara semakin menurun dan bisa dikatakan kurang baik. Pelayanan untuk lelang ikan dilaksanakan dua kali operasi, dan para personilnya berasal dari pegawai TPI Mina Bahari tersebut. Tingkat pemanfaatan dari PPI ini bisa dikatakan belum optimal karena hanya 45% saja penggunaan dari kolam pelabuhan. Pelayanan pegawai PPI itu sendiri bisa dikatakan mencapai tingkat optimum walaupun masih ada kekurangan dari masing-masing personilnya
Kata kunci : Kabupaten Subang, TPI Mina Bahari Muara, Pelayanan Pelabuhan, Analisis SWOT

ABSTRACT
The purpose of this research are to know the level of facility and knowing condition fish catching potency and analyzed the services of PPI Muara. The materials are the operational services and fish production development, number of vessel, and number of fisherman in PPI Muara. The used methode is a survey deskriftive methode, observation, interview, and literature study are used to get the data. The data analysis are facilities utilization levels, time series, and SWOT analysis.
Building on production data experience decrease in average at 2004 – 2007, provides an explanation of price production in TPI Mina Bahari Muara on the wane and broadly unvorable. Services in landing is enforceable twice operation, and the employee derive from TPI Mina Bahari. The level of facility from this PPI broadly not optimum because only 45 % employee a basin. Service the employeement broadly attained optimum condition although be still decrease with employeement.

Kata kunci : Subang, TPI Mina Bahari Muara, Services Port, SWOT analisys
*) Mahasiswa PSP FPIK Undip e-mail: qu_crut@yahoo.com
**) Staf Pengajar PSP FPIK Undip

HERU SULISTYANTO K2C001179

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEPENGARUHI PERMINTAAN IKAN PADA INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN PINDANG : STUDI KASUS DI KABUPATEN REMBANG

Heru Sulistyanto1 Herry Boesono2 dan Abdul Kohar Mudzaki2

RINGKASAN

Usaha mengatasi kemunduran mutu hasil perikanan adalah dengan mengawetkan ikan, salah satunya dengan pemindangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi permintaan ikan pada industri ikan pindang dengan studi kasus di Kabupaten Rembang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik wawancara “interview” yang dibantu kuesioner. Metode pengambilan responden dilakukan dengan ”simple random sampling”, dengan jumlah responden 100 orang. Pengujian hipotesis menggunakan uji t dan uji f, dan pengolahan data dengan Program SPSS 11.

Hasil analisis regresi linier berganda menggunakan SPSS diperoleh persamaan Y = 4,039 - 0,137 X1 + 0,058 X2 + 0,072 X3 + 0,214 X4. Hasil uji t menunjukkan bahwa secara individu variabel harga produk, dan cita rasa masyarakat memberikan pengaruh terhadap permintaan ikan pindang, sedangkan variabel harga barang subtitusi dan pendapatan konsumen tidak berpengaruh terhadap permintaan ikan pindang. Hasil pengujian f menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel harga, harga barang substitusi, tingkat pendapatan rumah tangga konsumen dan cita rasa masyarakat dapat mempengaruhi permintaan ikan pindang.

THE ANALYSIS OF FACTOR THAT AFFECT THE DEMAND FOR FISH AT INDUSTRY OF PINDANG PROCESSING : THE CASE STUDY IN REMBANG REGENCY

SUMMARY

The effort to solve the quality decrease of fishing products by perverse, the one of way by “pemindangan”. This research have a purpose to know factors that can affect the demand for fish at industry of “pindang” processing, by case study in Rembang Regency.

The method that is used in this research is descriptive method by interview that assist by questionnaire. The method to get the respondent is done by simple random sampling, by 100 people respondent. The hypothesis examination uses t test and f test and preparation of data by SPSS 11.

The analysis result of double linier regression uses SPSS is got equation Y = 4,039 – 0,137X1 + 0,058X2 + 0,072X3 + 0,214X4. the result of t test points that the individually product price variable and the consumer income have an influence that are not significance toward the demand for pindang. In a while the result of f test points that by colective price variable the subtitute goods price the level of consumer household income and the taste of people can affect the demand for pindang. Based on analysis regression can be knew that the taste of people is a factor that most influential toward the demand for pindang

Kata Kunci : Permintaan, Pindang, Kabupaten Rembang

1. Mahasiswa PS PSP FPIK UNDIP email : heru.sulistyanto@yahoo.com

Staf Pengajar FPIK UNDIP