Kamis, 12 Maret 2009

Rizky Adityo K2C003179

HUBUNGAN SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KONSENTRASI KLOROFIL-A TERHADAP HASIL TANGKAPAN TUNA MADIDIHANG (Thunnus albacares) DI SAMUDRA HINDIA

The Relation of Sea Surface Temperature and Clorophyll-a Concentration With Respect to Yellowfin Tuna (Thunnus albacares) Catchment in Indian Ocean

Rizky Adityo1 Agus Suherman2 Herry Boesono2

RINGKASAN
Penyebaran tuna madidihang (Thunnus albacares) sebagai hewan polikilotermik atau ekototermik (suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu massa air di sekitarnya) identik dengan distribusi suhu perairan, oleh karena itu sebaran suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a dapat mempengaruhi distribusi Tuna Madidihang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a terhadap hasil tangkapan tuna madidihang di Samudera Hindia yang diproduksi oleh PT Perikanan Nusantara, Benoa, Denpasar, Bali pada tahun 2006. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data berupa Hook Rate, koordinat tangkapan, dan data citra MODIS. Data citra MODIS diolah dengan software ENVI 4.3. Analisa data yang digunakan adalah analisa korelasi dan regresi linear sederhana untuk mengetahui hubungan dan pengaruh konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut terhadap hasil tangkapan Tuna Madidihang (Thunnus albacares). Konsentrasi klorofil-a berpengaruh secara signifikan terhadap Hook Rate tuna madidihang (P < 0,05) dengan hubungan korelasi kuat atau tinggi dan bersifat positif (r = 0,709). Suhu permukaan laut (SPL) berpengaruh secara signifikan terhadap Hook Rate Tuna Madidihang (P < 0,05) dengan hubungan korelasi lemah atau rendah tetapi hubungannya pasti ada dan bersifat negative (r = -0,286).

Kata Kunci : Tuna madidihang, Citra MODIS, Hook Rate

ABSTRACT
Distributions of yellowfin tuna (Thunnus albacares) as a polikilotherm or ekototherm (their body thermal are influenced by water mass temperature in that environs) as waters temperature distribution, therefore that spread of sea surface temperature and chlorophyll-a concentration can to influence yellowfin tuna distributions. The purposes of this researchis to know the differences of sea surface temperature and chlorophyll-a concentration influence with respect to yellowfin tuna catchment in Indian Ocean wich produced by PT Perikanan Nusantara, Benoa, Denpasar, Bali in 2006. This research used description method. This research used hook rate data, catchment coordinate, and MODIS image data. MODIS image data are processed by ENVI 4.3 software. Data analyse are used correlation analysis and simple linear regression to know the influence and relation of sea surface temperature and chlorophyll-a concentration with respect to yellowfin tuna catchment. Clorophyll-a concentration are significant influential with yellowfin tuna’s hook rate (P<0,05) with strength correlation relation and have the character of positive relation (r = 0,709). Sea surface temperature are significant influential with yellowfin tuna’s hook rate (P<0,05) with low correlation but the relation are surely there and have the character of negative relation (r = -0,286).

Keyword : Yellowfin tuna, MODIS image data, Hook Rate



1Mahasiswa PS PSP FPIK Undip (bulkidut@yahoo.com)
2Staf pengajar FPIK Undip

Aditya Pradipta K2C003132

EFEKTIVITAS KUALITAS PELAYANAN INDUSTRI PERIKANAN
DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PRIGI KABUPATEN TRENGGALEK
JAWA TIMUR

Aditya Pradipta1 Abdul Rosyid2 Herry Boesono2
arancanopy@yahoo.com

RINGKASAN
Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi pelabuhan samudera, dari segi lokasi, kondisi alam, serta dari segi jenis ikan yang umumnya merupakan komoditas ekspor. Salah satu bentuk pelayanan yang mempunyai peranan penting dalam dunia perikanan, khususnya perikanan laut adalah tersedianya pelayanan jasa pelabuhan perikanan. Penelitian mengenai efektivitas kualitas pelayanan industri perikanan di PPN Prigi ini mencoba menguraikan kondisi dan kualitas pelayanan yang ada di PPN Prigi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas kualitas pelayanan industri perikanan dan tingkat kesesuaian antara kinerja dan tingkat kepentingan unsur pelayanan di PPN Prigi, Kabupaten Trenggalek dengan menggunakan IKM sebagai alat analisanya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey deskriptif untuk menggambarkan gejala sosial tertentu. Adapun gejala sosial yang diteliti dalam penelitian ini adalah deskripsi mengenai bagaimana kinerja dari organisasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang dilakukan dengan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sesuai dengan ketentuan Kepmenpan No 25 Tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan indeks kepuasan masyarakat unit pelayanan instansi pemerintah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan industri di PPN Prigi memiliki nilai IKM 68, mutu pelayanan B dan kinerja unit pelayanan baik. Sedangkan tingkat kesesuaian antara kinerja dan tingkat kepentingan unsur pelayanan di PPN Prigi adalah sebesar 86,99% dan kinerja unit pelayanan “Sangat Baik”. Unsur yang memiliki kesesuian tertinggi adalah kepastian biaya pelayanan dengan tingkat kesesuaian 99%, dan unsur yang memiliki kesesuaian terendah adalah keamanan pelayanan dengan tingkat kesesuaian 73,82%.

Kata kunci: Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, Kualitas pelayanan, Indeks Kepuasan Masyarakat

ABSTRACT
Archipelagic Fisheries Harbor of Prigi (PPN Prigi) has a very big potention for being ocean harbor, because of location factor, geography factor, and also the many kind of fish factor that commonly it becomes export commodities. This research about service quality effectiveness of fisheries industry at PPN Prigi, will explain about condition and service quality at PPN Prigi. The aims of this research are knowing service quality effectiveness of fisheries industry and measuring the level of balance between the effectiveness and importance level of service substances at PPN Prigi, by using society satisfaction index (IKM) as analysis tool. This research used descriptive survey as its method. It was done because this research describe about certain social symptom. Social symptom that researched in this research is description about how the effectiveness of work in giving service to society that measured by IKM measurement, according to Kepmenpan number 24/2004, about composing guidelines of society satisfaction index at unit of service in the government instance. This result of this research show that service quality of industry at PPN Prigi is 68 as its IKM rate, quality of service is B and the effectiveness of work at unit service is “Good”. While the level of balance between effectiveness of work and important level of service subtances at PPN Prigi are about 86,99% and the effectiveness unit of service is “Very good”. Substances that has the higest balance is the certainty of service cost (99%), and substances that has the lowest balance is service security (73,82%).

Keyword: Archipelagic Fisheries Harbor of Prigi, service quality, society satisfaction index

1 Mahasiswa PS PSP FPIK Undip
2 Staf pengajar FPIK Undip

WIDIE PRASTOMO K2C003190

Revitalisasi Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap untuk Peningkatan Produksi
Revitalisation of Cilacap International Ocean Fishery Harbour to Increase Production

Widie Prastomo1 Abdul Rosyid2 Herry Boesono2
prastomo_w@yahoo.com hboesono@yahoo.com

RINGKASAN

Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap merupakan salah satu kawasan alternatif sebagai pusat pengembangan perikanan di Pantai Selatan Jawa, mengingat posisi dan kondisi geografis yang baik, akan tetapi menunjukan produksi penangkapan ikan yang terus menurun sejak diresmikan menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap pada tahun 2001. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi fasilitas pelabuhan dan permasalahannya serta menyusun konsep revitalisasi Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap untuk peningkatan produksi. Penelitian ini menggunakan metode survey dan metode pengumpulan berupa data primer dan sekunder. Analisa data menggunakan analisa estimasi terhadap variabel jumlah produksi, jumlah kunjungan kapal dan kebutuhan perbekalan kapal; analisa tingkat pemanfaatan fasilitas; dan metode SWOT untuk menentukan strategi revitalisasi serta AHP untuk menentukan prioritas strateginya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi produksi, kunjungan kapal serta kebutuhan perbekalan kapal (air, es dan BBM) menunjukkan trend naik, sedangkan tingkat pemanfaatan fasilitas pelabuhan masih rendah. Alternatif strategi revitalisasi PPS Cilacap untuk peningkatan produksi adalah strategi W-O (weakness-opportunity). Dengan urutan prioritas, pertama: mengoptimalkan kolam baru dengan berbagai fasilitas fungsional dan penunjangnya yang bisa dijadikan tempat berlabuh kapal 100 – 200 GT (0,303), kedua: menyelesaikan permasalahan serta memelihara kedalaman alur maupun kolam pelabuhan melalui pengerukan berkala dan tuntas (0,279), ketiga: memfungsikan kembali tempat pelelangan ikan dengan pelaksanaan aturan lelang yang benar serta pelaksanaan lelang murni atas semua produk pendaratan(0,248), keempat: melakukan pembinaan kelompok usaha bersama nelayan penangkap ikan serta wanita nelayan dalam rangka peningkatan mutu serta diversifikasi produk olahan hasil perikanan (0,170).

Kata kunci: Pelabuhan, Revitalisasi, Strategi.

ABSTRACT

Cilacap International Ocean Fishery Harbour is one of the alternative areas for fishery development in South Java, caused a good position and geographical condition. However, production of fishing was decrease since 2001. Intention of this research is to know of port facility condition and problems, also compile the concept of revitalisation of the port. The data in this research collected from questionair and statistical data in the port. The data analysed by estimation of amount of the production, the number of ship arrived and requirement of the ship; analysed the level of facility exploiting. To determined the revitalisation strategic used SWOT and AHP used to determined the priority of the strategic. The result indicated that estimation of the production, ship arrived and requirement of the ship is increase. Meanwhile, the level of exploiting of the port facility is still in the low level. Priority of the revitalization strategic is: first, optimalized the pool with various functional facility and its support to make it can be moorage by ship which 100 GT to 200 GT weight (0,303); second, keep the deepness of groove and pool of port with a periodic dredging (0,279); third, refunctioned the TPI with the real correct auction act and also pure auction execution to the landed product (0,248); fourth, constructed the fishermen group and their women to increased the quality of the product and diversification of the fishery product (0,170).

Keyword: Port, Revitalisation, Strategy

NANDA AGUNG PRATAMA K2C004178

ANALISA KELAYAKAN USAHA PENANGKAPAN
IKAN TUNA DENGAN ALAT TANGKAP LONG-LINE
DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) CILACAP

Nanda Agung Pratama*), Azis Nur Bambang**) dan Herry Boesono **).
e-mail : nando_dextern@yahoo.co.id

ABSTRAK
Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap merupakan Pelabuhan Perikanan yang terbesar di pulau Jawa, mengingat Kabupaten Cilacap sebagai penghasil udang dan ikan tuna yang terbanyak di selatan Pulau Jawa Tengah.. Ikan tuna adalah salah satu komoditas hasil perikanan laut unggulan di Cilacap. Usaha penangkapan ikan tuna dilakukan nelayan dengan menggunakan alat tangkap Longline di sekitar samudera Hindia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek teknis dari alat tangkap Longline, serta aspek ekonomi yang mengkaji tentang permodalan, pembiayaan, penerimaan dan menganalisa kelayakan usaha penangkapan ikan tuna dengan alat tangkap Longline. Materi yang menjadi objek penelitian ini adalah kegiatan usaha penangkapan ikan tuna dengan alat tangkap Long line di Cilacap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif yang bersifat studi kasus. Dan pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah usaha penangkapan Long line pada ukuran kapal 21-30 GT, modal rata-ratanya adalah sebesar Rp. 645.641.467; rata-rata biaya tetap sebesar Rp. 24.617.293; rata-rata biaya tidak tetap sebesar Rp. 762.448.066; modal rata-rata penerimaan sebesar Rp. 1.113.969.385; rata-rata NPV-nya sebesar Rp. 516.035.816,36; rata-rata nilai IRR sebesar 25,94%; rata-rata B/C ratio sebesar 1,76; dan rata-rata PP sebesar 4,47 tahun. Sedangkan pada ukuran kapal 31-50 GT, rata-rata modalnya adalah sebesar Rp. 786.976.570; rata-rata biaya tetap sebesar Rp. 27.248.153; rata-rata biaya tidak tetap sebesar Rp. 834.015.503; rata-rata penerimaan sebesar Rp. 1.232.868.758; rata-rata NPV-nya sebesar Rp. Rp 570.530.049,51; rata-rata nilai IRR sebesar 25,018%; rata-rata B/C ratio sebesar 1,703; dan rata-rata PP sebesar 4,61 tahun.

Kata Kunci : Kelayakan usaha, penangkapan, ikan tuna, Long line, Cilacap


ABSTRACT
Cilacap fishing port is one of the biggest fishing port in Java., known that Cilacap is the most produce shrimp and tuna in Central Java. Tuna is one of the important fisery commodity in Cilacap. Tunas fishery is operated by fisherman using Longline at Hindia Ocean. This research was aimed to known the technically of Longline, economical which learn about the capital, cost, benefit and to analyse financial feasibility of tunas fishery. The material object of this reasech is tunas catching effort that mainly using Longline in Cilacap. The method that used in this reaserch is descriptive method which character is about case study. Data were collected by observation, interview, and literature. The result of this research is, at 21-30 GT vessel this effort has capital about Rp.645.641.467; fixed cost about Rp. 24.617.293; operational cost about Rp. 762.448.066; benefit about Rp. 1.113.969.385; NPV about Rp. 516.035.816,36; IRR about 25,94%; B/C ratio about 1,76; and PP about 4,47 years. While at 31-50 GT vessel, has capital abaout Rp.789.967.570; fixed cost about Rp. 27.248.153; operational cost about Rp. 834.015.503; benefit about Rp. 1.232.868.758; NPV about Rp. 570.530.049,51; IRR about 25,018%; B/C ratio about 1,703; and PP about 4,61 years.

Key Word : Feasibility study, catching, Tuna, Longline, Cilacap
*) Mahasiswa PSP FPIK UNDIP, **) Staf Pengajar PSP FPIK UNDIP

Naylan Nugroho K2C003167

HUBUNGAN TINGGI MUKA AIR LAUT DAN ARUS GEOSTROPIK TERHADAP HASIL TANGKAPAN TUNA MADIDIHANG (Thunnus albacares) DI SAMUDERA HINDIA

The Relation of Sea Surface Height and Geostropic Current With Respect to Yellowfin Tuna (Thunnus albacares) Catchment in Indian Ocean

Naylan Nugroho1 Herry Boesono2 Agus Suherman2

RINGKASAN
Penyebaran Tuna Madidihang (Thunnus albacares) sebagai hewan yang cenderung berkumpul pada kondisi lingkungan tertentu seperti adanya upwelling dan dinamika arus pusaran (eddy) secara umum dapat mempengaruhi distribusi, migrasi dan kelimpahan ikan tuna. Sehingga tinggi muka laut dan arus geostropik dapat mempengaruhi faktor lingkungan tuna tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan tinggi muka laut dan arus geostropik terhadap hasil tangkapan tuna madidihang di Samudera Hindia yang diproduksi oleh PT Perikanan Nusantara, Benoa, Denpasar, Bali pada tahun 2006. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif. Data berupa Hook Rate, koordinat tangkapan, dan data citra TOPEX/POSEIDON. Data citra TOPEX/POSEIDON diolah dengan software Ocean Data View (ODV). Analisa data yang digunakan adalah analisa korelasi dan regresi liniear sederhana untuk mengetahui hubungan dan pengaruh tinggi muka laut dan arus geostropik terhadap hasil tangkapan tuna madidihang (Thunnus albacares). Tinggi muka laut berpengaruh secara signifikan terhadap Hook Rate tuna madidihang (P < 0,05) dengan hubungan korelasi lemah atau rendah tetapi hubungannya pasti ada dan bersifat negatif. Arus geostropik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Hook Rate tuna madidihang (P > 0,05) dengan hubungan sangat rendah atau lemah sekali dan bersifat negatif.

Kata Kunci : Tuna madidihang, Citra TOPEX/POSEIDON, Hook Rate

ABSTRACT
Distribution of yellowfin tuna (Thunnus albacares) as the shoaling fish in certain environment ccondition such as upwelling and dinamic eddy current (eddy) according to can influenced distribution, migration and tuna stock density. So sea surface height and geostrophic current can infuence the tuna environment factor. The purposes of this research is to know the differences of sea surface height and geostrophic current with respect to yellowfin tuna catchment in Indian Ocean wich produced by PT Perikanan Nusantara, Benoa, Denpasar, Bali in 2006. This research used description method. This research used hook rate data, catchment coordinate, and TOPEX/POSEIDON image data. TOPEX/POSEIDON image data are processed by Ocean Data View (ODV) software. Data analyse are used correlation analysis and simple linear regression to know the influence and relation of sea surface height and geostrophic current with respect to yellowfin tuna catchment. Sea surface height are significant infuential with yellowfin tuna’s hook rate (P < 0,05) with low correlation but the relation are surely there and have the character of negative relation. Geostrophic current aren’t significant influential with yellowfin tuna’s hook rate (P > 0,05) with low relation and the character of negative.

Keyword : Yellowfin tuna, TOPEX/POSEIDON image data, Hook Rate




1Mahasiswa PS PSP FPIK Undip (nnaylan@yahoo.com)
2Staf pngajar FPIK Undip

Adie Pitoyo Tri Admojo K2C003131

SISTEM INFORMASI PELABUHAN PERIKANAN DENGAN WEB PUBLISHER DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) PENGAMBENGAN, KABUPATEN JEMBRANA BALI
1 Adie Pitoyo Tri Admojo 2 Asriyanto 2 Abdul Rosyid

RINGKASAN

Kabupaten Jembrana adalah satu dari 9 Kabupaten dan Kota yang ada di Propinsi Bali, terletak di belahan paling barat dari pulau Bali. Luas wilayah Jembrana 84,180 Km2 atau 14,96% dari luas wilayah pulau Bali. Di sektor perikanan, produksi perikanan laut Jembrana adalah yang terbesar di Bali. Kabupaten Jembrana berbatasan dengan Samudra Hindia dan didukung oleh luas pantai sekitar 999 mil dan panjang pantai 76 km. Komoditi ikan laut yang diandalkan adalah ikan Lemuru (Sardinella fibriata), selain itu terdapat juga ikan Tongkol, Layang, Kuwe, Kerapu, Kakap, dan lainnya. Karena didukung dengan ketersediaan bahan baku yang melimpah, maka diperlukan adanya suatu sistem yang memberikan informasi mengenai perikanan tangkap sebagai bahan pertimbangan kebijakan dan kegiatan perekonomian terutama PPP Pengambengan sebagai penyedia layanan utama bagi kegiatan perikanan di kabupaten Jembrana.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data primer mengenai tingkat pemanfaatan fasilitas, gambaran umum PPP Pengambengan dan data sekunder mengenai produksi ikan hasil tangkapan (berdasarkan jenis ikan, jumlah per trip/ bulan/ tahun) dan harga ikan, memperoleh informasi mengenai sarana penangkapan ikan (kapal, alat tangkap, dan alat bantunya) dan prasarana, memperoleh informasi mengenai sistem pelayanan yang ada di PPP Pengambengan, merancang suatu Sistem Informasi Pelabuhan Perikanan dalam bentuk web dengan Microsoft Office Publisher 2007 untuk PPP Pengambengan, di Kabupaten Jembrana, Bali.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif survey bersifat studi kasus dan lapangan, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi (survey lapangan), wawancara dan studi pustaka. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2008.
Hasil penelitian ini adalah mendapatkan Sistem Informasi Pelabuhan Perikanan Pantai Pengambengan (SIPENGAN) yang menyajikan informasi tentang pelabuhan, kapal dan alat tangkap, sumberdaya ikan, pemasaran dan investasi, operasional, prasarana, kelembagaan, dan berita terkini. Dalam perancangan sistem ini menggunakan software Microsoft Office Publisher 2007 sebagai tampilan visual, xampplite sebagai web server dan Mozilla Firefox sebagai sistem pengoperasian.

Kata-kata Kunci : Kabupaten Jembrana, PPP Pengambengan, Sistem Informasi, Microsoft Office Publisher 2007

SUMMARY

Jembrana Regency was one of nine regencies/cities in Bali province, located at the west of Bali island. Wide area of Jembrana Regency is about 84,180 km2 or 14,96 % of Bali island. At fishery sector, the marine fishery production of Jembrana Regency was the biggest on Bali. Jembrana Regency was in line borders with Hindia Ocean and supported by coast about 999 mile long and shore line about 76 km. The commodity of sea fishery that count on is Lemuru, besides that also tongkol, layang, kuwe, kerapu, kakap, etc. Because supported by a lot of raw material, so it needs a system consciousness in giving information concerning catching fishery as the policy consideration material and economic activity especially Pengambengan fishing port as the provider of the main service to the fisheries activity at Jembrana regency.
This research intended to get primary data about the usage of facilities, common description of PPP Pengambengan and secondary data about production of the fishery result (based on the species, amount of trip/month/year) and fish price, to get information about fishing operation equipment (vessel, fishing gear, and it’s auxiliaries) and it’s supporting facilities, to get information about service system on Pengambengan fishing port, design a fishing port information sytem on a web form using Microsoft Office Publisher 2007 for Pengambengan fishing port at Jembrana regency, Bali.
This research method was used a descriptive survey method have the quality case study and field, where as data collected by observation (field survey), interview and library study. This research executed on Februari – March 2008.
This research result was obtained Pengambengan fishing port information system (SIPENGAN) which provide information about fishing port, vessel and fishing gear, fishing resources, marketing and invest, operational, facilities, structural, and latest news. On the design of this system was using software Microsoft Office Publisher 2007 as visual display, xampplite as web server, and Mozilla Firefox as the operating system.

1 Mahasiswa PS PSP FPIK Undip
2 Staf pengajar FPIK Undip
Keywords : Jembrana Regency, Pengambengan fishing port, Information System, Microsoft Office Publisher 2007

DEVITA LINA MARETASARI K2C003148

ANALISA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA PERIKANAN TANGKAP PURSE SEINE DI KOTA PEKALONGAN
Devita Lina Maretasari1, Pramonowibowo2 dan Abdul Kohar2

RINGKASAN
Purse seine merupakan alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan pelagis, terdiri dari dinding jaring yang terbentuk empat persegi panjang yang membentang antara tali ris atas dan tali ris bawah jaring dilengkapi dengan cincin-cincin dan tali kolor. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja usaha perikanan tangkap purse seine adalah ketrampilan dan pengetahuan sumber daya manusia (X1); teknologi tepat guna (X2); budaya nelayan dan pedagang (X3); pendidikan, pelatihan dan penyuluhan (X4); pungutan pajak dan retribusi (X5) serta tersedianya logistik (X6).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan menganalisis keenam faktor tersebut terhadap kinerja usaha perikanan tangkap purse seine di kota Pekalongan. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2008 di Kota Pekalongan dan dinas-dinas terkait.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bersifat teknik survei dan pengumpulan data dengan observasi langsung, wawancara dan kuesioner terhadap nelayan purse seine. Analisa data yang digunakan adalah Analisa Regresi Linier Berganda, dengan menggunakan program SPSS 11.
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa persamaan analisa regresi linier berganda adalah Y = 1,351 + 7,412X1 + 1,132X2 + 2,039X3 + 1,008X4 + 1,092X5 + 2,287X6. Dalam pengujian validitas menunjukkan bahwa semua indikator mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel = 0,235, sehingga semua indikator tersebut valid. Sedangkan hasil pengujian reliabilitas konstruk variabel pelayanan diperoleh nilai α sebesar 0,7598 yang lebih besar dari 0,6 (r alfa). Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen tersebut adalah reliabel. Nilai koefisien determinasi (R²) diperoleh sebesar 0,833. Hal ini berarti 83,3% kinerja usaha perikanan tangkap purse seine di Kota Pekalongan dipengaruhi oleh keenam faktor tersebut sedangkan sisanya yaitu 16,7% dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulakan bahwa faktor yang paling berpengaruh adalah keterampilan dan pengetahuan SDM sebesar 7,412 atau 74,12 % dan faktor yang mempunyai pengaruh paling rendah adalah pendidikan, pelatihan, penyuluhan sebesar 1,008 atau 10,08%.
Kata Kunci : Kinerja Nelayan, Purse Seine, Analisa Regresi Linier Berganda
1. Mahasiswa PS PSP 2. Staf Pengajar FPIK

ANALYSIS OF INFLUENCING FACTOR TO THE PERFORMANCE OF
FISHERIES CATCHING EFFORT OF PURSE SEINE FISHING GEAR IN PEKALONGAN
Devita Lina Maretasari1, Pramonowibowo2 and Abdul Kohar2

SUMMARY
Purse Seine is fishing gear used to catch kind pelagic fish, consist of four square wall net which unfolding between upper ris string and under ris string of the net provided with rings and elastic string. Factors influencing to the performance of fisheries catching effort of Purse Seine fishing gear are skills and human resource knowledge (X1); precise use of technology (X2); cultural of trader and fisherman (X3); education, training and counseling (X4); retribution and taxes (X5) and also logistics (X5).
This research was intended to know relation and to analyzed about that sixth factor. Affected to the performance of fisheries catching effort in Pekalongan city. This research was executed on April – May 2008 in Pekalongan sea fishing port and attached/related instances.
This research use descriptive method which have the quality of survey technique and data were collected by direct observation, interview, and questionnaires to the fisherman of Purse Seine fishing gear. Data analysis used doubled linier regression analysis with SPSS computer program.
The result of this research was obtained that equation of doubled linier regression analysis was Y = 1,351 + 7,412X1 + 1,132X2 + 2,039X3 + 1,008X4 + 1,092X5 + 2,287X6. In validity examination showed that all indicators have any correlation coefficient larger than r table = 0,235; therefore all of that indicators were valid. While the result of reliability construct examination of service variable obtained a value was equal to 0,7598 larger than 0,6 (r alpha). This was showed that the independent variable was reliable. Coefficient determination value (R2) obtained equal to 0,833. This means 83,3% from performance of fisheries catching effort of Purse Seine fishing gear in Pekalongan were influenced by that sixth factor while the rest that is 16,7% were influenced by others variable which not checked during this research. Based on the result of this research can be concluded that most influencing factor was skill and knowledge of human resources equal to 7,412 or 74,12% and lowest influencing was education training, counseling equal to 1,008 or 10,08%.

Key Word : Performance Fisherman, Purse Seine, Doubled Linier Regression Analysis.
1. Students of PS PSP 2. Lecturer of FPIK

Rabu, 11 Maret 2009

RIKA OKTAVIANI K2C004184

ANALISIS PRODUKTIVITAS PERIKANAN TANGKAP
DI PPI BLANAKAN SUBANG JAWA BARAT
Rika Oktaviani1), Abdul Rosyid2) dan Agus Suherman2)
ABSTRAK
PPI Blanakan terletak di kabupaten Subang Jawa Barat. Pengelolaan yang dilakukan di wilayah PPI Blanakan Subang ada yang masih belum memadai. Hal ini, karena pengaruh minimnya modal dan diakibatkan oleh masih minimnya sumber daya manusia yang mengetahui pengelolaan dengan baik. Salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan nelayan dengan petani ikan adalah dengan memperkenalkan perikanan tangkap yang produktif. Penelitian ini dilaksanakan di PPI Blanakan Kabupaten Subang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat produktivitas perikanan tangkap dan mengetahui produktivitas per unit alat tangkap, per ABK dan per trip dari usaha perikanan tangkap di PPI Blanakan Subang Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bersifat studi kasus. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan metode observasi dan wawancara. Analisa data dilakukan yaitu dengan pengukuran produktivitas dari alat tangkap ini meliputi produktivitas per unit alat tangkap, per ABK dan per trip penangkapan alat tangkap dan uji regresi terhadap data hasil perhitungan produktivitas perikanan tangkap di PPI Blanakan untuk mengetahui seberapa besar faktor-faktor independen (jumlah ABK, biaya operasional, biaya perawatan dan biaya total alat tangkap) mempengaruhi faktor dependennya (total hasil tangkapan). Dari hasil penelitian diperolah bahwa secara keseluruhan produktivitas jaring arad lebih tinggi bila dibandingkan dengan rampus. Pada produktivitas jaring arad didapatkan nilai produktivitas per trip sebesar 210.29 kg/trip, per ABK sebesar 4850.20 kg/org/th dan per unit alat sebesar 15729.05 kg/unit/th. Sedangkan produktivitas jaring rampus diperoleh nilai produktivitas per trip sebesar 45.15 kg/trip, per ABK sebesar 5681.13 kg/org/th dan per unit alat sebesar 13153. Faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan jaring arad yaitu biaya operasional dan biaya perawatan. Sedangkan rampus, faktor yang mempengaruhi yaitu biaya operasional. Faktor-faktor yang tidak mempunyai pengaruh yang kuat terhadap hasil tangkapan karena probabilitas kesalahan lebih besar dari 0,05 atau thitung > ttabel. Untuk analisis uji F diketahui bahwa secara bersama-sama seluruh variabel bebas mampu mempengaruhi variabel tak bebas secara signifikan dengan nilai koefisien determinasi (R2) untuk arad sebesar 97,6% dengan probabilitas <0,05 atau Fhitung > Ftabel.
Kata-kata kunci : Arad, Rampus, Produktivitas

ABSTRACT
PPI Blanakan is located in Subang, West Java. The management in Blanakan fishing port is still not satisfies. It caused by laek of modal influence and human resources who know about how to manage well. One way to increase fisherman income is introduce fishery catch productive. This research held in PPI Blanakan Subang. The purpose of this research are knowing the level of fishery productivity catch and the productivity of fishing gear per unit catch, per ABK and per trip from fishery catch effort in PPI Blanakan. The research method is used by descriptive methodology of case study. The data collecting methods were observation and interview. The data analysis method were measuring fishing gear productivity including fishing gear per ABK and per trip productivity and statistics with double regression treatment to data of calculation productivity result for fishery catch in PPI Blanakan for knowing how many independent factors (the number of ABK, operational cost, maintenance cost and total cost of fishing gear) influence it dependent factor (total catch). The results of this research are all of arad productivity are higher than rampus. The jarring arad productivity obtained that productivity value per trip 210.29 kg/trip, per ABK 4850.20 kg/person/year and per catch unit 15729.05 kg/unit/year. Whereas jaring rampus productivity obtained that productivity value per trip 45.15 kg/trip, per ABK 5681.13 kg/person/year, per catch unit 13153 kg/unit/year. The factors that influence catch result of arad are operational cost and maintenance cost. The factor influence rampus are operational cost. The factors does not give strong influence for total catch result because error probability more than 0, 05 or tcount < ttable. Meanwhile F test analysis was known that all independent variable influence dependent variable significantly with determination coefficient value (R2) was 97, 6% for arad with error probability < 0, 05 or Fcount > Ftable.
Keywords : Arad, Rampus, Productivity
1) Mahasiswa PSP FPIK Undip (e-mail: richa_okta04@yahoo.com)
2) Staf Pengajar Perikanan PS PSP FPIK Undip

INDRA ADI WIBISONO K2C004167

Perbedaan “Mesh size Bottom Gill net” terhadap Hasil Tangkapan Ikan Layur (Trichiurus sp) di Perairan Pantai Depok Kabupaten Bantul

Indra Adi Wibisono1) , Agus Suherman 2) , Asriyanto2)

ABSTRAK

“Gill net” merupakan alat tangkap yang banyak digunakan di TPI Depok, dan ikan layur (Trichiurus sp) merupakan ikan hasil tangkapan yang dominan yang dihasilkan dengan alat tangkap tersebut (khususnya “gill net” dengan “mesh size” 2 dan 3 inchi). Potensi sumberdaya perikanan perairan Pantai Selatan Jawa sangat besar mencapai 221.862,7 ton/tahun, sedang pemanfaatannya sekitar 10,99 % yaitu sekitar 24.391,8 ton/tahun. Kondisi ini menyebabkan terbuka lebarnya peluang pengembangan pemanfaatan sumberdaya ikan di perairan. Bila dilihat dari jumlah pemanfaatannya maka sumberdaya perikanan di daerah ini masih baik Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perbedaan ”mesh size” 2 inchi dan 3 inchi terhadap jumlah tangkapan ikan layur (Trichiurus sp), dan mengetahui cara tertangkap ikan layur dengan ”bottom gill net” dengan “mesh size” 2 inchi dan 3 inchi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, dan untuk pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi. Penelitian dilakukan di perairan pantai Depok, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada bulan September sampai dengan bulan Oktober 2008. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan layur (Trichiurus sp) yang tertangkap pada jaring insang dengan ukuran mata jaring 5,08 cm dan 7.6 cm. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati ukuran morfometrik panjang (“total lenght”), berat, lingkar tubuh ikan), dan cara tertangkap ikan layur pada “gill net” . Hasil yang dominan tertangkap adalah ikan layur (Trichiurus sp) dan tertangkap dengan cara “gilled” (65,34%), “entangled” (34,65%) untuk jaring dengan “mesh size” 5,08cm. Sedang untuk jaring dengan “mesh size” 7,6 cm ikan yang tertangkap secra “gilled” 61,25 % dan yang tertangkap secara “entangled” sebesar 38,75 %. Berdasarkan dari hasil perhitungan statistik dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang nyata antara perbedaan “mesh size” dan morfometri ikan hasil tangkapan.

Kata-kata Kunci : ”Gill net”, ”Mesh size”, Ikan layur (Trichiurus sp), Cara tertangkap


Difference Bottom Gill Net’s Mesh Size to Amount of Haul of Parch Fish (Trichiurus sp) in Coastal Territorial Water of Depok Sub-Province Bantul.

Indra Adi Wibisono1) , Agus Suherman 2) , Asriyanto2)

ABSTRACT

Gill Net is a fishing gear which most used in TPI Depok, and Parch fish (Trichiurus sp) representing dominant fish that produced by that fishing gear (specially "bottom gill net" with "mesh size" 2 and 3 inch). The fishery resource potency of South Java coastal territorial water is very huge reach 221.862,7 ton/year, the exploitation about 10,99% that is about 24.391,8 ton/year. This condition caused open width opportunity of development exploiting of fish resource in territorial water. If seen from the exploitation amount then fishery resource in this area is still good. This objective of this research is to find out the influence of the difference “mesh size” to catch amount of Parch fish (Trichiurus sp) which land based in TPI Depok, knowing the way how Parch fish caught by "gill net" and to know the difference amount of haul of Parch fish between "gill net" with "mesh size" 2 inch and 3 inch. The method used in this research is the survey method with case study, and data collection used in this research is observation. This research held in coastal territorial water of Depok, Sub-Province Bantul, Yogyakarta, on September up to October 2008. Items which used in this research is Parch fish (Trichiurus sp) caught by gill net with mesh size 5,08 cm and 7,6 cm. This research was conducted by perceiving of morfometrik size (total length.), heavy, circumference of fish body, and way of caught of Parch fish at “gill net”. Dominant result caught is Parch fish (Trichiurus sp) and caught by “gilled” (65,34%), “entangled” (34,65%) to net with “mesh size” 5,08 cm. While net with “mesh size” 7,6 cm fish which caught by “gilled” 61,25% and caught by “entangled” 38,75% .The r value obtained from calculation result for the data of heavy equal to 0,977, while r value for the length of Parch fish equal to 0,766, and the r value to amount of the haul equal to 0,634. Based on statistical calculation result could concluded that there is no real influence between difference "mesh size" and morfometri of fish haul.

Keywords : “gill net”, “mesh size”, Parch fish (Trichiurus sp), way of caught

1. Mahasiswa PSP FPIK UNDIP (email : indra_webe@yahoo.com)
2. Staf Pengajar Jurusan Perikanan PS PSP FPIK UNDIP (email : lpgsuherman@yahoo.com)

Ardianto Satrio Wibowo K2C003140

PENINGKATAN PRODUKSI MELALUI ANALISA KUALITAS PELAYANAN
MANAJEMEN OPERASI PENANGKAPAN IKAN
DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PRIGI KABUPATEN TRENGGALEK JAWA TIMUR

Ardianto Satrio Wibowo1 Abdul Rosyid2 Herry Boesono2

Pelayanan mempunyai peranan penting dalam dunia perikanan, khususnya tersedianya pelayanan jasa pelabuhan perikanan. Pelabuhan perikanan merupakan prasarana yang mendukung para nelayan untuk melakukan kegiatan-kegiatan produksinya, mulai dari memenuhi kebutuhan perbekalan untuk membongkar hasil tangkapannya. Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pelabuhan perikanan samudera, yang mana dari segi geografis sangat strategis oleh karena mengarah langung ke Samudera Hindia, kondisi alam yang berupa teluk (Teluk Prigi) sangat ideal, serta dari segi jenis ikan tangkapan yang umumnya merupakan ikan yang mempunyai nilai ekonomis penting dan merupakan komoditas ekspor.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan manajemen operasi penangkapan ikan dan untuk mengetahui penilaian baik atau buruk mengenai kualitas pelayanan manajemen penangkapan ikan yang didasarkan atas sejauh mana tingkat kepuasan masyarakat nelayan terhadap kinerja yang diselenggarakan oleh PPN Prigi kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dengan menggunakan metode servqual sebagai alat analisanya.
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif (penjelasan) kuantitatif - kualitatif. Hal ini dikarenakan tipe penelitian ini bermaksud untuk menggambarkan gejala sosial tertentu. Adapun gejala sosial yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah deskripsi mengenai bagaimana kinerja dari organisasi publik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat nelayan, yang dilakukan dengan pengukuran metode servqual sesuai dengan ketentuan KEPMENPAN No 25 Tahun 2004.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesesuaian antara persepsi dan harapan pada dimensi bukti langsung sebesar 79%. Tingkat kesesuaian antara persepsi dan harapan pada dimensi kehandalan sebesar 67%. Tingkat kesesuaian antara persepsi dan harapan pada dimensi daya tanggap sebesar 87%. Tingkat kesesuaian antara persepsi dan harapan pada dimensi jaminan sebesar 81%. Sedangkan, tingkat kesesuaian antara persepsi dan harapan pada dimensi empati sebesar 87%.
Sedangkan dalam analisis diagram kartesius, dimensi kehandalan berada pada kuadran pertama yang berarti kinerja dari dimensi tersebut dianggap tidak memuaskan oleh masyarakat nelayan. Pada kuadran kedua terdapat dimensi jaminan, dan dimensi empati yang dianggap oleh masyarakat nelayan kinerjanya sudah memuaskan. Pada kuadran ketiga terdapat dimensi bukti langsung yang berarti kinerja dimensi tersebut dianggap biasa-bisa saja. Sedangkan pada kuadran keempat terdapat dimensi daya tangggap yang berarti kinerja dimensi terebut dipersepsikan berlebihan.

Kata Kunci : PPN Prigi, Kualitas pelayanan, Metode servqual

ABSTRACT
Service have the important purpose in fishery world, especially were available servicing of Fishing Port. Fishing Port is the place or means which are support fisherman to do the production activities start from fulfill supplies requirements to force caught result Fishing Port of Prigi Archipelago has a very large potencies to be oceanic of fishing port, where geographical side is very strategic is because of that direct to Hindian Ocean, the condition of nature which provide very ideal of gulf (Prigi Gulf), and from fisheries side generally is a fish which have important economic value and the export commodity
The purpose of this research are to know the quality of management service of fisheries and to know good or bad evaluation about the quality of management service of fisheries which were based as far as where satisfying of fisherman of working which were held by PPN Prigi Trenggalek regency East Java, with using serqual method as this analysis.
The research used descriptive research type (explanation) quantitative-qualitative. This matter caused by, this research intend o describe certain social indication. Well, social indication which were researched in this research are description about how to do the work from public organization on giving services to fisherman, which were conducted with measuring serqual method in accordance with KEPMEN No. 25 2004.
The result of research showed step of conformity between perception and expectation to tangibles result in 79%. The relationship of perception and expectation to reliability results in 67%, the relationship of perception and expectation to responsiveness results in 87%. The relationship of perception and expectation to assurance results in 81%. And the relationship of perception and expectation to empathy results in 81%.
According to analysis of Cartesian diagram, reliability in the first quadrant, that is performance from the dimension, is not satisfactorily fulfilling the fisherman needs. The second quadrant shows a satisfactory assurance, and emphaty. The third quadrant relates to moderate tangibles. The fourth quadrant shows over-perception on responsiveness.
Keyword:PPN Prigi, Service Quality, Serqual Method
1 Mahasiswa PS PSP FPIK Undip (email : rio_vespa78@yahoo.com)
2 Staf pengajar FPIK Undip

MUBARAK K2C002201

ANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN BIMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

ABSTRAK

Mubarak1, Herry Boesono2, Agus Suherman2

Bima salah satu daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat, mempunyai potensi perikanan khususnya perikanan tangkap yang besar. Pengembangan perikanan di Bima dapak memberikan dampak positif dan negatif bagi semua pihak yang terkait di bidang ini. Setiap dampak akan dikaji pada semua aspek sehingga akan mengahasilkan produk perikanan segar ataupun olahan meningkat di pasar dalam negeri maupun luar negeri, maka perlu diketahui jenis komoditas yang diinginkan pasar. Komoditas unggulan yang diharapkan dapat memberikan pemasukan yang besar dibandingkan komoditas yang lain. Penelitain ini bertujuan menganalisis kebijakan pengembangan perikanan tangkap, alternatif, dan prospeknya di Bima ditinjau dari aspek sumberdaya ikan, nelayan, dan sosial ekonomi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif yang bersifat survey. Data penelitian ini diperoleh dari data primer dan sekunder. Analisis deskriptif dilakukan atas data sekunder yang telah ditabulasikan. Hasil penelitian menginformasikan bahwa pembangunan sektor perikanan identik dengan pembangunan ekonomi di Kabupaten Bima. Teknologi produksi pada sektor perikanan akan mampu mewujudkan pemerataan pembangunan dan peningkatan kesempatan kerja. Hasil analisis menunjukkan bahwa alternatif kebijakan yang memiliki nilai manfaat terbesar adalah pengembangan dan pengadaan sarana dan prasarana perikanan.

Kata Kunci : kebijakan, perikanan tangkap

1Mubarak
2Staf Pengajaran FPIK – Undip


ANALYSIS OF FIHSING DEVELOPMENT POLICY IN BIMA
SEST NUSA TENGGARA

ABSTRACT

Mubarak1, Herry Boesono2, Agus Suherman2

Bima, a territory in West Nusa Tenggara, have a high poteney in fisheries. The development of fisheries will give positive and negative impact to people who engaged to this field. Every impact will be investigate to all aspect. So that, it will make profitable policy for everyone who is concerned. The demand of product of fishery, fresh or frickle in domestic or international market are increasing, so we have to know the kind of commodities that intererted by them. Superior commodities hopefully could givea significantbenefit rather than the other commodities. The aim of this research are to analyze the policy, alternative and prospects of fishing development in Bima observed from fisheries resourches, fishermans and social economic aspects. The method of this research is survey deskriptive method. Data of this research were achieved from primary and secondary data. Descriptive analysis was procced from the secondary data which have tabulated. The result of this research inforn that the development of fisheries sector and the economic development in Bima are identical. Production technology of fisheries sector will be able to realize the even distribution of development and the increase of employment. The result of analysis has shown that the alternative policy that have the biggest profit is development and procurement infrastructure.

Keyword : policy, fihsing

1Mahasiswa PS PSP
2Staf Pengajaran PSP - Undip

ADI NUGROHO DWI S (K2C002157)

ANALISA USAHA PENANGKAPAN JARING KEREP DAN JARING ARANG (GILL NET) DI PERAIRAN RAWA PENING KABUPATEN SEMARANG

Adi Nugroho Dwi S.¹, Ismail² dan Abdul Rosyid²

ABSTRAK

Rawa pening adalah salah satu wilayah perairan umum yang cukup luas terletak di Kabupaten Semarang, dengan potensi sumberdaya perikanan yang besar. Salah satu usaha penangkapan ikan di Rawa Pening adalah usaha penangkapan dengan jaring insang (gill net). Alat tangkap jaring insang (gill net) yang beroperasi di perairan Rawa Pening terdiri dari dua macam jaring insang (gill net) yaitu jaring kerep dan jaring arang. Perbedaan pada alat tangkap ini terletak pada ukuran mesh size. Dengan modal dan ukuran mesh size alat tangkap yang berbeda apakah akan berpengaruh terhadap hasil tangkapan dan tingkat pendapatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan besarnya modal, biaya, pendapatan, keuntungan dan mengetahui tingkat kelayakan dengan menghitung nilai NPV, IRR, dan B/C Ratio dari usaha penangkapan jaring kerep dan jaring arang. Penelitian ini dilaksanakan di Rawa Pening Desa Bejalen Kecamatan Ambarawa pada bulan September sampai November 2007. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah 20 sampel dari 200 unit usaha penangkapan jaring kerep dan jaring arang (gill net) di Rawa Pening Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey yang bersifat diskriptif, metode pengambilan data dengan melalui wawancara dan observasi. Analisa data yang digunakan adalah aspek teknis dan aspek ekonomi yang dianalisa secara diskriptif dengan melihat besarnya modal, biaya, pendapatan dan keuntungan. Serta aspek kelayakan dengan menghitung NPV, IRR, B/C Ratio dan PP. Pengujian hipotesa dengan menggunakan uji T-test. Dari hasil penelitian didapatkan aspek ekonomi pada usaha jaring kerep membutuhkan modal Rp 1.937.000, biaya Rp 2.749.625, pendapatan Rp 7.335.507 dan keuntungan Rp. 2.689.282. Sedangkan untuk usaha penangkapan jaring arang membutuhkan modal Rp 1.836.950, biaya Rp 2.269.050, pendapatan Rp 7.028.646, dan keuntungan Rp 2.734.596,-. Berdasarkan analisa kelayakan usaha penangkapan jaring kerep didapatkan nilai rata-rata NPV Rp 2.514.885,33, IRR34.95 %, B/C Ratio 1,14d an PP 2,76 tahun. Sedangkan untuk usaha penangkapan jaring arang didapatkan nilai rata-rata NPV Rp 3.199.765,90, IRR 44.72 %, B/C Ratio 1,20 dan PP 2,34 tahun. Dari analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha penangkapan jaring arang memiliki tingkat keuntungan dan kelayakan usaha yang lebih tinggi dibandingkan dengan jaring kerep.
Kata kunci : pendapatan, jaring kerep, jaring arang, NPV, IRR, B/C Ratio dan PP

¹Mahasiswa
²Staf Pengajar PSP FPIK Undip


ANALYZING CATCH EFFORT OF JARING KEREP AND JARING ARANG (GILL NET) AT RAWA PENING IN SEMARANG RESIDENCE (ISMAIL AND ABDUL ROSYID)

Adi Nugroho Dwi S.¹, Ismail² dan Abdul Rosyid²

ABSTRACT

Rawa Pening is one of the public water teritory that wide enough in Semarang Residance. One of the fissing effort in Rawa Pening is gill net. There are two kinds of gill net that operated in Rawa Pening, there are jaring kerep and jaring arang with difference in mesh size. With capital and difference mesh size of fishing gears, is there to influence in yield and income. Purpose of this research are knowing differentiation number of capital, cost, income, benefit and knowing properly grade by counting value of NPV, IRR and B/C Ratio from catch effort of jaring kerep and jaring arang. Research was held in Rawa Pening, Bejalen Village, Ambarawa District, on September until November 2007. Jaring kerep and jaring arang was used as material of research, data was collected by interview and observation. Technic aspect and economic aspect a realized descriptively by looking capital, cost, income and benefit. Properly aspect analized by counting of NPV, IRR, B/C Ratio and PP. T-Test was used to hipotized datas. The result of research is obtained economics aspect in jaring kerep effort needs capital Rp. 1.937.000, cost Rp. 2.749.625, income Rp. 7.335.507 and profit Rp. 2.689.282. Whereas for catching jaring arang effort needs capital Rp. 1.836.950, cost Rp. 2.269.050, income Rp. 7.028.646, and profit Rp. 2.734.596. Based on worthiness analysis from catching effort of jaring kerep, the NPV average Rp. 2.514.886,33, IRR 34,95 %, B/C Ratio 1,14 and PP 2,76 year. And for jaring arang catch effort got NPV average Rp. 3.199.765,90, IRR 44,72 %, B/C Ratio 1,20 and PP 2,34 year. Conclution of the analize is jaring arang benefit to posess benefit income and effort properly is higher than jaring kerep.

Key words : jaring kerep, jaring arang, income, NPV, IRR, B/C ratio and PP