Jumat, 12 Desember 2008

LIDUATI NABABAN K2C004171

Analisys Optimalized of Fishing Business (a study case)
PT. Perikanan Nusantara Branch Benoa Bali
Liduati Nababan 1), Herry Boesono 2) dan Ismail2)
SUMMARY
PT. Perikanan Nusantara Branch Benoa Bali is the pioneer of thunus fishing business with fishing gear long line in the year 1972. PT. Perikanan Nusantara was established on 27th October 2005. This company is the union of four BUMN (Badan Usaha Milik Negara). They are PT. Usaha Mina (Persero), PT. Tirta Raya Mina (Persero), PT. Perikani (Persero)n and PT. Samodra Besar (Persero). The unity of those companies due to the companies were suffering loss.
The aim of this research is to know the combination of fishing vessel to achieve maximum profit that should have be achieved in the year 2007, and to know the usage of production factors (quantity of crew, operation day, quantity of production, dan operation cost) that still remain or already over the capacity.
Methode applied in this research is survey descriptive methode with study case. Case as an object of the research is optimalized long line fishing business at PT. Perikanan Nusantara Branch Benoa Bali to achieve maximum profit in the year 2007. Analysis methode applied in this research is linear program by using QSB+ (Quantitative System for Business Plus).
Result from optimalized long line fishing at PT. Perikanan Nusantara Branch Benoa Bali in the year 2007 show that maximum profit that should have be achieved amounting to Rp 1,407,950,000.00 by combining three units of fishing vessel 15 GT, eight units of fishing vessel 40 GT, and six units of fishing vessel 60 GT. The remain capacity of production factor for the quantity of crew is 50 people, with operating day in 104 day, and operation budget amounting to Rp356,524,100.00.
The usage of limitation factor that capacity still remain is quantity of crew 25%, for operation day 32%, and operation budget 27%. By using linear program analysis with QSB+ (Quantitative System for Business Plus), profit level of thunus long line fishing business at PT. Perikanan Nusantara Branch Benoa Bali in the year 2007 increased 69%. The profit increasing as the result of optimalized was gaining by reducing two units of fishing vessel 40GT.
Key word : Optimalized, Profit, Combination
Ringkasan
PT. Perikanan Nusantara cabang Benoa (Bali) merupakan perusahaan perintis usaha penangkapan tuna dengan alat tangkap long line pada tahun 1972. PT. Perikanan Nusantara terbentuk pada tanggal 27 Oktober 2005. Perusahaan ini merupakan hasil penggabungan dari empat BUMN yaitu PT. Usaha Mina (Persero), PT. Tirta Raya Mina (Persero), PT. Perikani (Persero) dan PT. Perikanan Samodra Besar (Persero). Penggabungan perusahaan ini disebabkan karena perusahaan terus mengalami kerugian.
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kombinasi pengoperasian kapal untuk mencapai keuntungan maksimum yang seharusnya dapat diperoleh perusahaan pada tahun 2007, dan mengetahui penggunaan faktor-faktor produksi (jumlah ABK, hari operasi, jumlah produksi dan biaya operasi) yang masih terdapat sisa atau yang sudah melebihi dari kapasitas.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian deskriptif survei yang bersifat studi kasus. Kasus yang menjadi obyek penelitian yaitu optimalisasi usaha penangkapan tuna long line PT. Perikanan Nusantara Cabang Benoa, Bali untuk mencapai keuntungan maksimum pada tahun 2007. Metode analisis yang digunakan yaitu program linier dengan menggunakan QSB+ (Quantitative System for Business Plus).
Dari hasil analisis optimalisasi usaha penangkapan tuna long line milik PT. Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Benoa pada tahun 2007 diperoleh bahwa keuntungan maksimum yang seharusnya dapat dicapai yaitu sebesar Rp1.407.950.000 dengan mengkombinasikan pengoperasian kapal 15 GT sebanyak 3 unit, kapal 40 GT sebanyak 8 unit dan kapal 60 GT sebanyak 6 unit. Sisa kapasitas faktor produksi yang masih ada yaitu jumlah ABK sebesar 50 orang, hari operasi sebesar 104 hari dan anggaran operasi sebesar Rp 356.524.100.
Penggunaan faktor pembatas yang masih terdapat sisa kapasitas yaitu jumlah ABK, hari operasi dan jumlah produksi. Besarnya sisa kapasitas yaitu untuk jumlah ABK 25% , untuk hari operasi 32% dan untuk biaya operasi 27%. Dengan menggunakan analisis program linier dengan QSB+ (Quantitative System for Business Plus), tingkat keuntungan dari usaha penangkapan tuna long line milik PT. Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Benoa Bali pada tahun 2007 meningkat 69 %. Peningkatan keuntungan hasil optimalisasi diperoleh dengan mengurangi pengoperasian kapal 40 GT sebanyak 2 unit kapal.
Kata kunci : Optimalisasi, Keuntungan, Kombinasi

1) Mahasiswa PS PSP Undip (Liduati_nababan@yahoo.com)
Staf pengajar FPIK Undip

Tidak ada komentar: