Rabu, 12 November 2008

Arya Tri Apriliawan K2C004144

PENGGUNAAN BUBU BUTON BERPENUTUP SEBAGAI SHELTER
PADA HABITAT YANG BERBEDA DI PERAIRAN PULAU SERUNI KARIMUNJAWA

Arya Tri Apriliawan1), Asriyanto2) dan Pramonowibowo2)

ABSTRAK

Pulau Seruni merupakan salah satu dari 27 pulau di kepulauan Karimunjawa. Sumberdaya ikan karang di perairan tersebut dimanfaatkan rata-rata sebesar 3 kg/bubu setiap 2 hari. Bubu jenis alat perangkap yang pasif dan selektif di dasar perairan. Karena bersifat pasif maka ada jenis bubu yang menggunakan penutup berupa karang sebagai kamuflase untuk tempat berlindung. Alternatif yang digunakan sebagai pengganti karang dapat berupa anyaman daun kelapa (welit) dan bunga kelapa (manggar). Bubu Buton dapat dioperasikan pada habitat lamun dan karang yang mempunyai produktifitas yang sangat tinggi. Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Seruni. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh perbedaan penggunaan penutup, habitat, dan ada tidaknya pengaruh interaksi antara faktor penutup dan habitat yang digunakan terhadap jumlah hasil tangkapan bubu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Metode eksperimental dengan menggunakan 6 perlakuan dan 14 kali ulangan. Metode pengumpulan data yang digunakan antara lain metode observasi langsung, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah ANOVA dengan Percobaan Faktorial, uji wilayah ganda Duncan, dan indeks keanekaragaman Shanon Weiner . Dari hasil analisis ANOVA didapatkan Fhitung penutup = 9,7 > Ftabel (5% dan 1%) sehingga penggunaan perbedaan penutup menunjukkan hasil tangkapan bubu Buton yang sangat berbeda nyata. Kemudian nilai Fhitung habitat = 1,5 < Ftabel (5% dan 1%) sehingga pengoperasian bubu Buton pada habitat yang berbeda menunjukkan hasil tangkapan bubu Buton yang tidak berbeda nyata, dan dari perhitungan nilai Fhitung interaksi= 3,558 > Ftabel (5%) dan Fhitung < Ftabel (1%) sehingga terdapat interaksi dari kedua faktor tersebut. Dari 6 perlakuan yang memberikan hasil terbaik adalah pengoperasikan bubu Buton menggunakan penutup manggar pada habitat karang dengan jumlah hasil tangkapan sebanyak 38 ekor. Sehingga penutup dengan menggunakan manggar kelapa yang dioperasikan di habitat karang dapat dijadikan alternatif penutup sebagai pengganti karang.

Kata-kata kunci : Bubu Buton, penutup, habitat

ABSTRACT

Seruni island is one of 27 islands in Karimunjawa archipelago. The utilized resources of coral fish in seruni island waters are average amount 3 kilograms each pot for 2 days. Pot is a passive and selective fishing gear. Because it is a passive, so pot usages coral covered as camouflage for shelter. Another alternative substitute of coral as a plaited coconut leaves (welit) and a coconut flower (manggar). Buton pot operated on sea grass and coral habitat that have hight productivity. The research executed in Seruni island.The objectives of research were to find out influence difference usage covered, habitat, and to find out the interaction of covered and habitat usage for total catch of buton pot. The research method was an experimental method. This experimental method used 6 treatments and 14 replicates. The data collecting methods were direct observation, interview, literature study methods, and documentation methods, mean while, the data analysis methods were ANOVA with factorial designed, Duncan’s new multiple range test followed by diversity index Shanon Weiner.. From the data analysis on ANOVA was Fratio covered (9,7) > Ftable (5% and 1%). In other words, difference usage of covered showed significantly different on total cacth of Buton pot, and than Fratio habitat (1,5) < Ftable (5% and 1%) with the result that difference usage of habitat showed not significantly different, and from calculation Fratio of interaction covered and habitat (3,558) > Ftable (5%) indicate that there obtained interactions. From 6 treatments gave a good results was operated buton pot usages manggar covered on coral habitat as much as 38 tails, thus, usage manggar covered on coral habitat can be alternative covered as substitute for coral.

1) Mahasiswa PSP FPIK Undip (e-mail : arya_ithinks@ yahoo.com)
2) Staf Pengajar Jurusan Perikanan PS PSP FPIK Undip
Keywords : Buton pot, covered, habitat1

Anita Ratna Dewi Kusumawati K2C004139

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR
BIG EYE TUNA (Thunnus obesus) KE JEPANG,
STUDI KASUS PT. PERIKANAN NUSANTARA, BENOA, BALI

Anita Ratna Dewi Kusumawati. K2C 004 139 *), Ismail **) dan Pramonowibowo **)
E-mail : mozilla_dec@yahoo.co.id

ABSTRAK

Sumberdaya ikan tuna khususnya big eye tuna (Thunnus obesus) cukup penting peranannya dalam perekonomian Indonesia yaitu merupakan penghasil devisa nomor dua setelah udang dari sub sektor perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor big eye tuna PT. Perikanan Nusantara cabang Benoa, Bali ke Jepang serta memprediksi volume ekspor di masa mendatang. Metode analisa data yang dipergunakan adalah analisa regresi ganda dan analisa time series untuk memprediksi volume ekspor di masa mendatang. Data yang digunakan yakni data primer yang merupakan data pelengkap dari hasil diskusi dan wawancara dengan para stakeholders di PT. Perikanan Nusantara serta data sekunder merupakan data dalam bentuk laporan tahunan. Hasil penelitian menujukkan bahwa perubahan peningkatan volume pejualan big eye tuna di pasaran lokal akan menurunkan volume ekspor big eye tuna 0,005 kg. Peningkatan volume ekspor yellowfin tuna 1 kg akan menurunkan volume ekspor big eye tuna 0,336 kg. Perubahan peningkatan harga ekspor yellowfin tuna dan big eye tuna sebesar 1 US $ akan meningkatkan volume ekspor big eye tuna masing-masing 0,298 kg dan 0,182 kg. Peningkatan harga small big eye tuna 1 US $ akan menurunkan volume ekspor big eye tuna 0,015 kg. Dalam 10 tahun kedepan tren volume ekspor big eye tuna dari PT. Perikanan Nusantara cabang Benoa Bali ke Jepang terus mengalami penurunan dengan fungsi Y = 70856.12251 - 945.6013431 X.

Kata kunci : Faktor pengaruh, volume ekspor, big eye tuna, tren

ABSTRACT

Tuna especially big eye tuna (Thunnus obesus) are in the second place after shrimp on export from fishery sub sector and completely important for Indonesian Gross National Product. Main data which is complement data were collected from discussion and interview with the stakeholders of PT. Perikanan Nusantara and second data in annual reports. The objective of the research was to find out the factors that affecting big eye tuna export volume in PT. Perikanan Nusantrara branch Benoa, Bali to Japan and also predicted the export volume in the future. Data analysis method used was multiple regression and the future export volume predicted by time serie analysis. The result show that the increases 1 kg of local big eye tuna would decreased big eye tuna export volume 0,005 kg. The increases 1 kg of yellowfin tuna would decreased big eye tuna export volume 0,33 kg. The increase 1 US $ of yellowfin tuna export value and big eye tuna export value would increased big eye tuna export volume each 0,298 kg and 0,182 kg. The increases 1US $ of small big eye tuna would decreased big eye tuna export volume 0,015 kg. The result also shows in the next ten years tendention of big eye tuna export volume will decrease with function Y = 70856.12251 - 945.6013431 X.

Key Word : Affecting factors, export volume, big eye tuna, trend