Kamis, 23 Oktober 2008

ARIANDA KUSUMANINGRUM K2C004142

PENGARUH PENGGUNAAN LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN SERO PADA FASE BULAN GELAP DAN TERANG DI PERAIRAN INDRAMAYU,
JAWA BARAT

Arianda Kusumaningrum 1), Asriyanto2) dan Pramonowibowo3)

SUMMARY
Sub-Province Indramayu has potensial water territory for fishing with Sero. There are many sero operating in water territory Indramayu. The caracter of it’s operation is passive. Usually, sero is only be operated in light because operation in dark results haul amounts decrease. The alternatif of overcome problem is by applying usage lamp. Purpose of research is to know usage influence of lamp and phase month to haul amounts of sero.
Method applied in this research is experimental method. Experimental method is an isvestigation planned to obtain new fact or strengthen and also assists fact which there have before all. Research done at phase month of dark and light. Phase of dark is condition where moon is not seen in atmosphere so that water territory is not affected by moon beam, phase month of light in condition when moon seen in atmosphere so that water territory affected by moon beam. At phase month of light is done by 2 kinds of treatment, firstly is usage of lamp. Second is not usage of lamp. Dominant haul of sero made to parameter in this research. The parameter fish in research is consisstent by cumi-cumi (Lolligo sp), sotong (Sepia sp), kembung (Rastreliger sp) dan rajungan (Portunus pelagicus).
Results of research indicates that every treatment get number of different mean hauls. In dark, sero with lamp gets number of hauls 35.570 grams and sero operated without using lamp gets number of hauls 21.530 grams. In light,sero applies lamp get haul average of 20.460 grams, while sero without using the lamp gets haul 18.880 grams.
Threatment with used the lamp in dark gets more haul compared to treatment in light with very real different haul so that there is interaction in phase factor month and the lamp. Furthermore, cause increase of haul amounts significan or the lamp can be told have effect to haul so that there are at interaction in factor the lamp.
Key words : sero, lamp, phase month, haul.
RINGKASAN
Kabupaten Indramayu memiliki perairan yang potensial untuk usaha penangkapan sero. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya alat tangkap sero yang beroperasi di perairan Indramayu. Sero memiliki cara operasi yang bersifat pasif. Selama ini, sero hanya dioperasikan pada bulan terang karena pengoperasian pada bulan gelap mengakibatkan hasil tangkapan berkurang. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan penggunaan lampu. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pengunaan lampu dan fase bulan terhadap jumlah hasil tangkapan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimental. Metode eksperinmental adalah suatu penyelidikan yang terencana untuk memperoleh fakta baru atau untuk memperkuat maupun membantu fakta yang telah ada sebelumnya. Penelitian dilakukan pada fase bulan gelap dan terang. Fase bulan gelap adalah kondisi dimana bulan tidak tampak di atmosfir sehingga perairan terpengaruh oleh cahaya bulan. Pada fase bulan terang dilakukan 2 macam perlakuan, pertama penggunaan lampu dan yang kedua tidak menggunakan lampu. Hasil tangkapan sero yang dominan dijadikan parameter dalam penelitian. Ikan parameter tersebut terdiri dari : cumi-cumi (Lolligo sp), sotong (Sepia sp), kembung (Rastrelliger sp) dan rajungan (Portunus pelagicus).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap perlakuan mendapatkan jumlah hasil tangkapan yang berbeda. Pada bulan gelap, sero dengan lampu mendapatkan jumlah hasil tangkapan sebanyak 35,57 kg dan sero yang dioperasikan tanpa menggunakan lampu mendapat jumlah hasil tangkapan sebanyak 21,53 kg. Pada bulan terang, sero menggunakan lampu mendapatkan hasil tangkapan sebanyak 20,46 kg dan sero tanpa menggunakan lampu mendpatkan hasil tangkapan sebanyak 18,88 kg.
Perlakuan dengan menggunakan lampu pada bulan gelap mendapatkan hasil tangkapan yang lebih banyak dibnadingkan perlakuan pada bulan terang dengan hasil tangkapan yang berbeda sangat nyata sehingga terdapat interaksi dalam faktor bulan. Oleh karena itu, menyebabkan kenaikan jumlah hasil tangkapan yang sangat signifikan atau lampu dapat dikatakan berpengaruh terhadap hasil tangkapan sehingga terdapat interaksi pada penggunaan lampu terhadap hasil tangkapan.
Kata kunci : sero, lampu, fase bulan, hasil tangkapan.
1) Mahasiswa Perikanan PS PSP, email : ar3r3_tomoe@yahoo.co.id, CP : 08179517011
2) Staf Pengajar Jurusan Perikanan PS PSP
3) Staf Pengajar Jurusan Perikanan PS PSP

NANDA AGUNG PRATAMA K2C004178

ANALISA KELAYAKAN USAHA PENANGKAPAN
IKAN TUNA DENGAN ALAT TANGKAP LONG-LINE
DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) CILACAP

Nanda Agung Pratama*), Azis Nur Bambang**) dan Herry Boesono **).
e-mail : nando_dextern@yahoo.co.id

ABSTRAK

Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap merupakan Pelabuhan Perikanan yang terbesar di pulau Jawa, mengingat Kabupaten Cilacap sebagai penghasil udang dan ikan tuna yang terbanyak di selatan Pulau Jawa Tengah.. Ikan tuna adalah salah satu komoditas hasil perikanan laut unggulan di Cilacap. Usaha penangkapan ikan tuna dilakukan nelayan dengan menggunakan alat tangkap Longline di sekitar samudera Hindia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek teknis dari alat tangkap Longline, serta aspek ekonomi yang mengkaji tentang permodalan, pembiayaan, penerimaan dan menganalisa kelayakan usaha penangkapan ikan tuna dengan alat tangkap Longline. Materi yang menjadi objek penelitian ini adalah kegiatan usaha penangkapan ikan tuna dengan alat tangkap Long line di Cilacap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif yang bersifat studi kasus. Dan pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah usaha penangkapan Long line pada ukuran kapal 21-30 GT, modal rata-ratanya adalah sebesar Rp. 645.641.467; rata-rata biaya tetap sebesar Rp. 24.617.293; rata-rata biaya tidak tetap sebesar Rp. 762.448.066; modal rata-rata penerimaan sebesar Rp. 1.113.969.385; rata-rata NPV-nya sebesar Rp. 516.035.816,36; rata-rata nilai IRR sebesar 25,94%; rata-rata B/C ratio sebesar 1,76; dan rata-rata PP sebesar 4,47 tahun. Sedangkan pada ukuran kapal 31-50 GT, rata-rata modalnya adalah sebesar Rp. 786.976.570; rata-rata biaya tetap sebesar Rp. 27.248.153; rata-rata biaya tidak tetap sebesar Rp. 834.015.503; rata-rata penerimaan sebesar Rp. 1.232.868.758; rata-rata NPV-nya sebesar Rp. Rp 570.530.049,51; rata-rata nilai IRR sebesar 25,018%; rata-rata B/C ratio sebesar 1,703; dan rata-rata PP sebesar 4,61 tahun.

Kata Kunci : Kelayakan usaha, penangkapan, ikan tuna, Long line, Cilacap


ABSTRACT
Cilacap fishing port is one of the biggest fishing port in Java., known that Cilacap is the most produce shrimp and tuna in Central Java. Tuna is one of the important fisery commodity in Cilacap. Tunas fishery is operated by fisherman using Longline at Hindia Ocean. This research was aimed to known the technically of Longline, economical which learn about the capital, cost, benefit and to analyse financial feasibility of tunas fishery. The material object of this reasech is tunas catching effort that mainly using Longline in Cilacap. The method that used in this reaserch is descriptive method which character is about case study. Data were collected by observation, interview, and literature. The result of this research is, at 21-30 GT vessel this effort has capital about Rp.645.641.467; fixed cost about Rp. 24.617.293; operational cost about Rp. 762.448.066; benefit about Rp. 1.113.969.385; NPV about Rp. 516.035.816,36; IRR about 25,94%; B/C ratio about 1,76; and PP about 4,47 years. While at 31-50 GT vessel, has capital abaout Rp.789.967.570; fixed cost about Rp. 27.248.153; operational cost about Rp. 834.015.503; benefit about Rp. 1.232.868.758; NPV about Rp. 570.530.049,51; IRR about 25,018%; B/C ratio about 1,703; and PP about 4,61 years.

Key Word : Feasibility study, catching, Tuna, Longline, Cilacap
*) Mahasiswa PSP FPIK UNDIP, **) Staf Pengajar PSP FPIK UNDIP